KILASBANDUNGNEWS.COM – Karena terjadi kebocoran pipa Perumda Tirtawening, sekitar 3000 warga di daerah Cidadap dan Ciumbuleuit mengalami ganguan pasokan air bersih.
Menurut Direktur Utama Perumda Tirtawening Sonny Salimi kebocoran terjadi karena dampak dari hotel Moscato melakukan pengeboran air lalu mengenai pipa milik Perumda Tirtawening, padahal pipa tersebut mengalirkan air sekitar 250 liter perdetik.
“Hasil investigasi terjadi kebocoran pipa 250, air berasal dari mata air yang kita kumpulkan di kaki gunung Burangrang melalui BPT3 1 kemudian sebagian dialirkan kesini. Bocornya hari rabu kita tidak tau bocor kenapa, karena ada didalam kirmir dari sebuah hotel jadi tidak kelihatan. Cuman disini tekanan airnya besar lalu debitnya juga besar air yang didalam pipa bocor itu menggerus tanah jadilah longsoran seperti ini,” ujar Sonny usai memantau lokasi di jalan Dr. Setiabudi No.9, Kel. Isola, Kec. Sukasari, Kota Bandung.
Namun demikian, Sonny memastikan kebocoran segera ditangani disambung lagi, hanya saja karena ada didalam tanah ada material batu dan lumpur yang juga terbawa kedalam pipa.
Pihaknya masih melakukan pembersihan-pembersihan sampai daerah Ciumbuleuit dan diharapkan itu tidak terlalu lama.
Sonny pun menyampaikan wilayah yang terganggu yakni hotel Moscato sebagai konsumen Perumda Tirtawening, ada juga daerah Cipaku daerah Budi Indah, daerah Cidadap dan juga Ciumbuleuit.
“Namun terpenting infrastuktur dalam hal ini air minum memang kita direpotkan dengan pemanfaatan lahan untuk menanam atau memasang infarstuktur berupa pipa. Ada yang sudah kita bebaskan pipa-pipa kita seperti di daerah Baleendah kita nyewa ke PT KAI karena pipa berada disamping rel kereta api tetapi pada kenyataanya sekarang ini tanah-tanah yang di dalam sudah dibangun rumah-rumah tapi saya tidak tahu rumah itu legal atau ilegal,” ucapnya.
Masih kata Sonny, pipa Perumda Tirtawening pun saat ini hasil penelusuran ternyata berada di area orang lain.
“Tapi bagaimana pun juga infrastuktur untuk masyarakat tentunya mendapat prioritas utama agar terlindungi. Jangan sampai nanti misal di usir nanti pindah-pindah nanti yang terdampak masyarakat juga,” tandasnya.
Pipa yang bocor sendiri berjenis pipa HDPE Kata Sonny sekarang ini banyak pipa jenis HDPE bukan PVC alasannya karena pipa HDPE jika dipasang bisa lebih lentur sehingga lebih mudah ditanam di permukaan tanah yang tidak rata.
Kata Sonny untuk perbaikkan sendiri sebenarnya sudah selesai, karena ada material batu dan tanah yang masuk ke pipa sehingga terbawa dan menyumbat aliran dan penyumbatan itu sudah ditemukan didua titik.
“Kita lihat kita cek, kalau ada masyarakat yang terdampak berarti masih ada penyumbatan. Bocornya ini nanti kita diskusi dengan pihak hotel yang sedang melakukan pengeboran dan pipa itu terkena , nanti koordinasi dulu,” tutupnya.
Seraya memperbaiki pipa bocor, Perumda Tirtawening bersama BPT3 memboyong beberapa tengki air untuk dibagikan kepada warga terdampak. (EVY)