KILASBANDUNGNEWS.COM – Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Edwin Sanjaya mengatakan, setelah Covid-19 mereda, saat ini geliat ekonomi di Kota Bandung sudah kembali bergerak.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua II DPRD Kota Bandung Edwin Sanjaya mengatakan, meski roda perekonomian sudah berputar, namun masih belum dikatakan normal.
Sebelum ada Covid-19 pertumbuhan ekonomi mencapai 5-7 persen. Namun, saat ini pertumbuhan ekonomi baru mencapai 3-5 persen saja.
“Memang belum bisa dibilang kembali ke keadaan normal. Tapi harus kita apreseasi geliat ekonomi itu ada,’’kata Edwin kepada wartawan, Selesa, (8/6).
Sebelum pandemi perolehan Pedapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp 3 Triliun lebih. Akan tetapi, ketika Pandemi melanda, PAD terpaksa harus dikoreksi dari target capaian.
Pergerakan pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung juga terbilang lambat, Terlebih, ada kekosongan Wali Kota Bandung waktu itu. Hal ini menjadikan berbagai kebijakan pemulihan ekonomi jadi tertahan.
“Mungkin, karena kemarin posisi wali kota dalam keadaan kosong cukup lama. Sehingga LPE agak tersendat,” terangnya.
Untuk itu, dilantiknya Yana Mulyana sebagai Wali Kota Bandung definitif, harus membuat pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung melaju cepat.
Wali Kota Bandung harus bisa mengejar ketertinggalan dan menuntaskan janji kampanye berikut program-programnya meski tanpa didamping Wakil Wali Kota.
“Kita juga tidak bisa meraba atau memprediksi apa kesulitan yang dihadapi wali kota yang sekarang tanpa ada wakil. Ya baru bisa kita lihat performa kerjanya pada akhir tahun mendatang,” kata Edwin Sanjaya.
Salah satu cara untuk menambah pendapatan adalah menggenjot sekto pajak. Di antaranya pajak bumi bangunan (PBB), restribusi parkir, pajak air tanah, pajak hiburan dan pajak restoran dan kafe.
Beberapa sektor pajak yang bisa digenjot sekarang diantanya pajak restoran dan pajak hiburan.
’Ini masih bisa digenjot untuk sumber pendapatan, karena alau saya lihat pajak restoran kafe, pajak air tanah masih bisa dioptimalkan,’’ kata Edwin Sanjaya.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Bandung ini menilai, Kota Bandung sebagai bertujuan pariwisata juga harus mampu mendongkrak perekonomian.
Hal ini, bisa dilakukan dengan koordinasi bersama lintas daerah. Misalnya untuk wilayah Bandung Raya. Bersama Kabupaten Bandung, Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat.
‘’Ini harus dibuat rencana aksi yang diwujudkan dengan program bersama untuk mengembangkan pariwisata,’’ kata Edwin Sanjaya.
Jika diamati, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung banyak memiliki obyek wisata. Namun, wisatawan yang ingin mengunjunginya mau tidak mau harus melewati Kota Bandung.
‘’Nah ini harus dipikirkan bagaimana caranya wisatawan mau menghabiskan sebagian waktunya di Kota Bandung dengan memberikan berbagai program wisata,’’ tuturnya.
Kota Bandung sendiri memiliki kelebihan lain di bidang parwisata, yaitu hotel lebih banyak, wisata kuliner dan wisata belanja.
“Sehingga jika semua dikolabirasikan, bisa membawa dampak positif baik bagi Kabupaten Bandung, Kota Bandunng dan Kabuaten Bandung Barat,” tuturnya.
“Kalau DKI kan punya formula E. kalau Bandung punya apa coba,” tanya Edwin.
Menurut Edwin, ada baiknya Pemkot Bandung kembali membuat acara cukup besar untuk mengundang wisawatan, misalnya dengan kembali menggebyarkan peringatan Hari Jadi Kota Bandung (HJKB).
‘’Padahal, kalau Kota Bandung bisa menggelar acara tahunan yang meriah, itu akan lebih baik,’’ pungkas Edwin Sanjaya. (Evy/ADVERTORIAL)