KILASBANDUNGNEWS.COM – Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat bersama  Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menggelar West Java Annual Meeting 2021 dengan tema “Saluyu Jawa Barat Bangkit”. Sekitar 60 petinggi daerah dan stakeholder utama Bank Indonesia hadir langsung dan ratusan lainnya mengikuti secara online, serta live streaming melalui kanal YouTube BI Jabar.

Acara yang menjadi momentum penting bagi sinergi dan kolaborasi Bank Indonesia serta berbagai stakeholders utama ini mendapat perhatian Gubernur Jawa Barat yang  menyampaikan arahan dan langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan pada tahun 2022 kepada seluruh pimpinan daerah, pimpinan lembaga keuangan, dunia usaha, akademisi dan masyarakat Jawa Barat, secara terekam.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia Jawa Barat yang telah memberikan instrumen-instrumen kepada pemerintah daerah, baik tingkat provinsi maupun kota dan kabupaten.

“Seluruh kepada daerah bisa mendorong dari apa yang telah diberikan atau direkomendasikan oleh BI Jawa Barat menuju Ekonomi Jawa Barat yang lebih baik, khususunya di setiap daerah selama pandemi ini,” ucap Wagub, eL Royal, Rabu (24/11/2021)

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto, dalam sambutannya menyampaikan evaluasi kinerja ekonomi Jawa Barat tahun 2021, prospek ekonomi tahun 2022, dan berbagai rekomendasi kebijakan untuk turut bersama memajukan perekonomian Jawa Barat.

Herawanto mengungkap bahwa perekonomian Jawa Barat akan tumbuh positif di tahun 2021 dan meningkat di tahun 2022. Optimisme ini dapat tercapai apabila Jawa Barat mampu memanfaatkan momentum perbaikan ekonomi global ini untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi.

“Dalam kaitan ini strategi dynamic balancing perlu diberlakukan secara konsisten agar mendorong permintaan domestik dan menggairahkan sektor produksi, ungkapnya. Investasi salah satu kunci utama mendorong akselerasi pemulihan ekonomi, perlu sinergitas berbagai pihak untuk mengawal, memonitor dan mengevaluasi realisasi dan menyelesaikan berbagai hambatannya,” ucap Herawanto

“Perbankan juga harus semakin sigap dan cepat dalam menyalurkan pembiayaan untuk mendorong perekonomian. Sementara itu terkait pengendalian inflasi, perlu dikelola dengan baik,  terutama dengan menjaga kelancaran distribusi dan pasar di seluruh wilayah Jawa Barat,” imbuhnya.

Herawanto menegaskan bahwa penerapan Lima Kunci Pemulihan Ekonomi Jawa Barat masih tetap relevan, yaitu:

  1. Membangun optimisme masyarakat dan pelaku ekonomi.
  2. Menjaga keberimbangan pasar antara supply dan demand.
  3. Mendorong sektor utama, investasi, pariwisata terukur dan UMKM.
  4. Mendorong perbaikan daya beli masyarakat.
  5. Mendorong percepatan digitalisasi ekonomi.

Selanjutnya untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi Jawa Barat tahun 2022, Bank Indonesia Jawa Barat meluncurkan Sembilan Rekomendasi Kebijakan, yaitu:

  1. Mempertahankan dynamic balancing.
  2. Stimulus pendorong konsumsi.
  3. Kelancaran transmisi konsumsi masyarakat menengah atas.
  4. Digitalisasi end-to-end proses bisnis.
  5. Mendorong peningkatan ekspor memanfaatkan momentum perbaikan ekonomi global.
  6. Memperkuat industri Jawa Barat melalui SDM dan local value chain, khususnya mendorong interlinkage IKM dan industri besar.
  7. Sinergi strategi pemulihan ekonomi dan pengendalian inflasi melalui rajutan digitalisasi ekonomi.
  8. Menggali sumber pembiayaan ekonomi secara kreatif.
  9. Evaluasi dan monitoring realisasi investasi secara kolaboratif.

Selain itu, dalam rangkaian acara 2021 West Java Annual Meeting tersebut juga dilakukan peluncuran berbagai program bagi kemajuan Jawa Barat dan berbagai hasilnya, yaitu penyerahan hasil pemikiran Regional Economist Forum (REF) dalam wadah West Java Economic Society (WJES), “Bunga Rampai Pemikiran dan Pandangan Ekonom Regional Jawa Barat” dari BI Jabar dan ISEI Jabar.

Selanjutnya dalam kerangka WJFAS 2021, sebagai kelanjutan dari tahun sebelumnya, akan dilakukan penguatan strategi lanjutan dalam mendukung ketahanan pangan melalui percepatan dan perluasan penerapan digitalisasi pertanian serta sinergi program pengendalian inflasi daerah dengan inklusi keuangan.

Dalam rangkaian kegiatan “Saluyu Jawa Barat Bangkit”, Bank Indonesia bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan apresiasi kepada beberapa stakeholders terpilih yang dinilai telah berkontribusi pada perkembangan ekonomi Jawa Barat di tahun 2021. Apresiasi ini diberikan kepada:

– Bank Terbaik Penyedia Layanan Uang Rupiah untuk Mendukung Perekonomian Jawa Barat: BCA, Bank Mandiri, Bank BJB, Bank Danamon, BRI

– Mitra Kerja Terbaik Pendukung Digitalisasi Daerah melalui Sistem Pembayaran

  • Kategori Bank: Bank BJB, BNI, BRI,BCA
  • Kategori non Bank: PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gopay), PT. Visionet Internatsional (OVO), Shopee International (Shopee), PT. POS INDONESIA

– Mitra Terbaik Penyedia Data & Informasi Pendukung Perumusan Kebijakan : PT Chitose Indonesia Mfg, PT D&W Internasional, PT. Asia San Primajaya, PT. Gajah Angkasa Perkasa,PT. Marga Trita Kencana

– Mitra UMKM Terbaik Pendukung Pemulihan & Pengembangan Ekonomi Daerah

  1. Klaster Komoditi Ekspor: Frinsa Agrolestari, CV Multidimensi, CV Mendong Jaya
  2. Klaster Komoditi Ketahanan Pangan & Inflasi: Tricipta, Klaster Cabai Merah Mekar Mulya, Klaster Ayam Ras Petelur Kab. Ciamis
  3. Wirausaha Unggulan: Serba Susu, Neng Alena, Naza De Coco

(Parno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.