KILASBANDUNGNEWS.COM – Kementerian Ketenagakerjaan mengharapkan Pemerintah Provinsi, Kota dan Kabupaten melakukan berbagai upaya trobosan untuk membantu masyarakat yang ingin menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau bekerja ke luar negeri.
Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah mendukung upaya pemerintah daerah yang akan membantu masyarakatnya menjadi tenaga migran melalui program pembiayaan, seperti melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Program ini sudah singkron dengan apa yang diharapkan dengan Kementerian Tenaga Kerja. Kami akan mendukung,” kata Ida, seperti dikemukakan Wali kota Palu Hadianto Rasyid, usai pertemuan di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Selasa (8/9/2021).
Sementara itu, Hadianto Rasyid menyatakan untuk mendukung program pengiriman PMI diperlukan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya bahasa.
“Program kita rencana pengiriman PMI ke Jepang. Sebelum pengiriman ada beberapa proses kita lakukan pertama adalah pelatihan bahasa, Alhamdulillah kita lakukan kerjasama dengan ISO Jepang (Pusat Standarisasi Pelatihan Bahasa Jepang,” ucapnya.
“Kerjasama ini sangat membantu. Ada 500 orang yang sudah siap mengikuti pelatihan bahasa. In Syaa Allah tanggal 16 nanti kita akan launching pelatihan bahasa. Mudah-mudahan Ibu Menteri Ketenagakerjaan akan buka,” imbuhnya.
Hadianto mengatakan, untuk mendukung peningkatan dan menyiapkan SDM, pihaknya akan membangun Balai Latihan Kerja (BLK) bertaraf internasional.
“Kami sudah menyampaikan keinginan kuat, semoga Pemerintah Pusat melalui Kementerian Ketenagakerjaan bisa membangun BLK bertaraf internasional di Kota Palu. Kita siap menghibahkan lahan seluas 15 haktare untuk pembangunan BLK,” tuturnya.
Hadianto berharap, dengan dua program tersebut, kedepan bisa menjadi program yang bisa memberikan konstribusi yang besar bagi Sulawesi Tengah umumnya dan Kota Palu khususnya, dalam upaya peningkatan SDM serta peluang kerja yang terbuka.
“Kita berharap tahun 2022 BLK Internasional sudah terbangun. Kami berharap Presiden Joko Widodo memberikan penguatan untuk pembangunan ini,” ujarnya.
Advisor ISO Jepang Yadi Suryadi menyatakan, langkah awal yang akan dilakukan melalui kerjasama ini yaitu melakukan pelatihan bahasa Jepang secara gratis yang berorientasi kepada penyiapan SDM unggul untuk pemenuhan pasar kerja Jepang.
“Pelatihan bahasa Jepang yang kita lakukan melalui aplikasi secara online dan gratis. Target kita mengajar hingga mereka layak untuk diikutkan ujian itu sekitar 2-2,5 bulan lamanya. Kita juga ada livestriming setiap minggu,” tuturnya. (Parno)