Mobilitas Warga Masih Tinggi, Buka Tutup Jalan di Bandung Akan Dievaluasi

KILASBANDUNGNEWS.COM – Wali Kota Bandung Oded M Danial akan kembali melakukan evaluasi penyekatan jalan di 41 titik Kota Bandung. Hal itu dilakukan karena selama PPKM Darurat berjalan mobilitas warga masih tinggi.

Selama sepekan PPKM Darurat dari catatan Google Traffic, Facebook Mobility dan Night Light NASA per 10 Juli, hanya 10 persen penurunan mobilitas masyarakat.

Tak hanya itu, kasus COVID-19 di Kota Bandung masih tinggi. Dari informasi terakhir yang ditampilkan Pusat Informasi COVID-19 Kota Bandung, Senin (12/7) kemarin, kasus positif aktif COVID-19 mencapai 4.839, sembuh 23.411 dan meninggal dunia 745.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan ada beberapa persoalan yang masih krusial di Jawa Barat termasuk Kota Bandung terkait pandemi COVID-19 ini.

“Persoalan pertama, urusan mobilitas masyarakat yang masih sangat tinggi, kemudian urusan (ketersediaan) oksigen, lalu BOR (Bed Occupancy Ratio) juga paling krusial,” kata Oded dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Selasa (13/7/2021).

Terkait mobilitas warga, Oded mengaku akan mengevaluasinya bersama dengan Polrestabes Bandung untuk mengkaji penyekatan jalan dengan cara buka-tutup yang dilakukan saat ini di ring 1, 2, dan 3.

“Saya akan berdiskusi dengan Pak Kapolrestabes, untuk dikaji (penyekatan jalan). Karena dari awal yang namanya buka-tutup jalan, Kota Bandung sudah menjadi percontohan dan sangat efektif dari dulu,” ungkapnya.

“Makanya begitu PPKM Darurat, kita perlebar tapi hasilnya malah begini. Ini perlu jadi perhatian kita. Nanti dievaluasi juga di tataran teknis dengan Polrestabes dalam hal ini dengan Kasatlantas dan Dishub di kita,” ucapnya.

Terkait BOR yang dinilai cukup tinggi, Oded menyebut, Kota Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat, ada banyak rumah sakit yang bukan hanya milik Pemkot Bandung, tetapi swasta dan nasional yang menjadi rujukan rumah sakit penanganan COVID-19.

“Karena itu, akhirnya yang datang ke (rumah sakit) Kota Bandung banyak yang dari luar Kota Bandung. Terlebih keseharian di Kota Bandung itu penduduknya 2,5 juta kalau malam hari, siang hari mencapai 4 juta (ditambah yang datang bekerja), ini juga berpengaruh,” jelasnya.

Oded juga akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menyelesaikan kendala PPKM Darurat dan penanganan pandemi COVID-19 di Kota Bandung.

“Saya sudah mengobrol bersama Pak Sekda, dari hasil resume evaluasi ini. Kita akan terus mencoba berkoordinasi dengan pihak-pihak lain, khususnya urusan oksigen,” ucapnya.

“Pak Gubernur Jawa Barat mengatakan ada jaminan bahwa secara stok, Pemprov Jabar sudah mengupayakan memenuhi kebutuhan oksigen. Kalau ada kabupaten/kota yang membutuhkan tinggal koordinasi,” ujarnya. (Sumber: news.detik.com)