KILASBANDUNGNEWS.COM – Positivity rate atau rasio kasus warga terpapar virus corona (Covid-19) di Indonesia kembali mencapai jumlah tertinggi sebesar 31,5 persen pada Minggu (4/7) kemarin. Jumlah itu tercatat menjadi penambahan tertinggi selama empat bulan terakhir di Indonesia.
Selain itu, penambahan positivity rate sebesar 31,5 persen itu menjadi rekor tertinggi baru semenjak rapid tes antigen masuk sebagai perhitungan tes standar covid-19 di Indonesia per 3 Maret 2021. Sebelum itu, jumlah tes hanya dihitung dari hasil tes polymerase chain reaction (PCR) alias tes swab dan tes cepat molekuler (TCM).
Pasca 3 Maret 2021, positivity rate Indonesia cenderung menurun dan stabil di angka belasan dan angka di bawah 10 persen. Namun dua pekan terakhir, positivity rate fluktuatif dan cenderung berada di atas 20 persen.
Laporan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per Minggu (4/7) mencatat terdapat penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 27.233 orang. Penambahan itu didapatkan dari 86.292 orang yang diperiksa dalam 1 x 24 jam. Rinciannya, 52.753 tes PCR, 341 orang TCM, dan 33.198 lainnya dites menggunakan rapid tes antigen.
Lebih dirinci lagi, dari 27.233 orang yang positif Covid-19, 23.468 diantaranya didapatkan dari tes PCR, 219 dari TCM, dan 3.546 dari rapid tes antigen.
Positivity rate merupakan persentase perhitungan dari penambahan kasus positif Covid-19 dibagi jumlah orang yang diperiksa kemudian dikali 100 persen. WHO juga menetapkan standar pemeriksaan 1:1.000 penduduk per pekan. Jika mengacu pada standar tersebut, bisa diasumsikan populasi Indonesia mencapai 270 juta jiwa, maka sewajarnya 270 ribu orang diperiksa per pekan.
Adapun WHO menetapkan ambang batas minimal angka positivity rate kurang dari 5 persen. Apabila positivity rate suatu daerah semakin tinggi, maka kondisi pandemi di daerah tersebut memburuk sehingga perlu ditingkatkan kapasitas pemeriksaan Covid-19 nya.
Sementara itu, data terkini mencatat secara kumulatif, sebanyak 2.284.084 orang di Indonesia dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 1.928.274 orang dinyatakan pulih, 295.228 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 60.582 lainnya meninggal dunia. (Sumber: www.cnnindonesia.com)