KILASBANDUNGNEWS.COM – Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengusulkan pemerintah menerapkan lockdown akhir pekan alih-alih Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro yang dinilai tak efektif.
Saleh menilai, lonjakan kasus covid-19 justru terus terjadi di tengah penerapan PPKM mikro. Terkini, penambahan kasus harian memecahkan rekor terbaru, 20.574 kasus pada Kamis (24/6).
“Pertama yang harus dilakukan pemerintah adalah mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang sudah dilakukan selama ini,” kata Saleh, Jumat (25/6).
Menurut Saleh, kebijakan PPKM mikro yang terus menerus diperpanjang selama ini belum terbukti efektif dalam mencegah lonjakan Covid.
Saleh meminta pemerintah untuk mempertimbangkan usulan lockdown hanya di akhir perkan. Sejumlah pihak sebelumnya memang meminta pemerintah untuk menerapkan lockdown di tengah lonjakan kasus yang cukup tinggi.
Pemerintah pada akhirnya memang lebih memilih PPKM mikro sebagai upaya mengendalikan penyebaran virus dibandingkan lockdown karena mempertimbangkan faktor ekonomi. Oleh sebab itu, Saleh mengusulkan jalan tengah, yakni lockdown akhir pekan.
Wacana ini sempat Saleh kemukakan ke publik beberapa waktu yang lalu, namun tidak mendapat respons positif dari publik maupun pemerintah.
“Kalau saya masih tetap mendorong lockdown akhir pekan. Karena kayaknya kalau lockdown langsung begitu, kayaknya pemerintah enggak sanggup, tapi kalau lockdown akhir pekan masih bisa,” ujar dia.
Saleh mengatakan, selama ini pemerintah enggan melakukan lockdown lantaran pertimbangan ekonomi. Oleh sebab itu, menurut dia, usulan lockdown akhir pekan bisa menjadi salah satu alternatif.
Pasalnya, menurut dia, lockdown akhir pekan tidak akan mengganggu jalannya perekonomian. Selain itu, distribusi pangan juga masih dapat berjalan.
“Kalau lockdown akhir pekan kan kegiatan ekonomi masih tetap jalan selama lima hari. Dan sebetulnya kalau distribusi pangan itu tetap boleh walaupun lockdown akhir pekan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Saleh mengatakan bahwa pemerintah harus segera mengambil tindakan cepat dengan melonjaknya penyebaran virus corona dengan menyiapkan fasilitas dan tenaga kesehatan. Apalagi saat ini rumah sakit dan tenaga kesehatan mulai kewalahan menangani pasien Covid yang membludak.
Anggota Komisi IX DPR RI itu juga menyarankan pemerintah menyiapkan skenario darurat jika kondisi pandemi semakin memburuk. Salah satunya apabila pemerintah mau tidak mau harus melakukan lockdown.
“Berikutnya, pemerintah harus menyiapkan skenario darurat, misalnya jika nanti harus terpaksa harus lockdown, pemerintah harus mempersiapkan bansos yang cukup untuk kelompok-kelompok masyarakat yang membutuhkan. Tentu tidak semua, tapi ada kelompok-kelompok masyarakat yang saya kira membutuhkan,” pungkasnya. (Sumber : cnnindonesia.com)