KILASBANDUNGNEWS.COM – Sebagai upaya mengoptimalkan momentum pemulihan ekonomi dan pengendalian inflasi Jawa Barat, khususnya Kota Sukabumi, BI Jawa Barat berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Sukabumi melaksanakan High Level Meeting (HLM), bertempat di Pendopo Walikota Sukabumi, Senin (29/03/2021)

Agenda HLM antara lain membahas mengenai rekomendasi kebijakan terkait upaya pengembangan sektor-sektor pendukung pertumbuhan ekonomi Kota Sukabumi, pengendalian inflasi dan peningkatan digitalisasi ekonomi.

Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto, sebagai kota yang termasuk ke dalam 10 wilayah yang memberikan pangsa tertinggi terhadap perekonomian Jawa Barat, Kota Sukabumi memiliki potensi untuk terus diperkuat agar dapat berkontribusi optimal terhadap pemulihan dan akselerasi perekonomian Jawa Barat.

“Dalam kerangka pemulihan ekonomi, kami menyampaikan 5 rekomendasi yang bisa dilakukan oleh Pemda Kota Sukabumi,” kata Herawanto, melalui rilis yang diterima, Senin (29/03/2021).

Lima rekomendari tersebut yaitu:

  1. Meningkatkan potensi sektor manufaktur dengan memprioritaskan pengembangan dan upaya menaik-kelaskan industri kecil menengah (IKM/ UMKM),
  2. Perlu dilakukan upaya meningkatkan kinerja sektor perdagangan sebagai penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Kota Sukabumi,
  3. Mengembangakan sektor pariwisata melalui:
  4. Meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan
  5. Mempersiapkan infrastruktur pengembangan ekonomi daerah

Sementara itu, mengacu pada strategi pengendalian inflasi daerah, yaitu 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif), untuk pengendalian inflasi di Kota Sukabumi dapat dilakukan melalui: (1) melakukan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan wilayah, (2) penetapan kebijakan tariff yang diatur oleh pemerintah, (3) penguatan koordinasi dan awareness, (4) penguatan peran pasar induk sebagai buffer stock, (5) optimalisasi program urban farming untuk menjaga ketersediaan pasokan, (6) pengkinian data pada Sistem

Sebagai bentuk kepedulian Bank Indonesia Jawa Barat terhadap upaya pengendalian inflasi di Kota Sukabumi, kegiatan HLM juga dirangkaikan dengan pemberian bantuan berupa screenhouse dan hibah 1 (satu) unit truk kepada Pemerintah Kota Sukabumi.

Screenhouse seluas 300m2 akan dibangun di Kawasan Agroeduwisata Cikundul, Kota Sukabumi. Melalui bantuan penyediaan sarana screenhouse yang diberikan, diharapkan dapat membantu pengembangan dan penyediaan bibit bawang merah bermutu, untuk mendukung ketersediaan pasokan dan pengendalian harga bawang merah di Kota Sukabumi.

Untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan pengendalian inflasi Kota Sukabumi, Bank Indonesia Jawa Barat juga menambahkan rekomendasi terkait percepatan implementasi digitalisasi dalam ekonomi secara holistic, yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat dan berdampak pada peningkatan efisiensi, keamanan dan kemudahan bagi masyarakat dalam beraktivitas, berbisnis, sekolah maupun bekerja.

Salah satu bagian dari percepatan digitalisasi tersebut dapat dilaksanakan dengan adanya role model dari pemerintah daerah, yaitu melalui digitalisasi transaksi pembayaran pendapatan daerah yang diyakini sebagai entry point dukungan terhadap akses pembiayaan dan penciptaan ekosistem digital secara lebih luas dan terintegrasi.

Sementara itu, Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, menyampaikan apresiasi atas rekomendasi yang disampaikan Bank Indonesia Jawa Barat dan pihaknya siap bersinergi dan berkolaborasi untuk terus mengupayakan percepatan pemulihan ekonomi, pengendalian inflasi dan percepatan digitalisasi ekosistem ekonomi dan keuangan.

“Jajaran Pemkot Sukabumi juga siap mendukung pembentukan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dalam rangka mendukung peningkaan efisiensi dan efektifitas layanan publik, transparansi dan tata kelola dalam sistem keuangan pemerintah daerah, yang pada gilirannya dapat mengoptimalkan pendapatan dan kesehatan fiskal daerah.,” tuturnya.

Achmad mengharapkan, melalui implementasi rekomendasi kebijakan yang tersinergi dengan baik, dan implementasi digitalisasi dalam kegiatan ekonomi dan keuangan ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya mempercepat pemulihan ekonomi yang tedampak Covid-19 dan pengendalian inflasi.

“Ini sejalan dengan upaya kita bersama untuk terus mengendalikan virus Covid-19 namun dengan tetap menumbuhkan perekonomian masyarakat,” ujarnya. (Parno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.