KILASBANDUNGNEWS.COM – Guna memperkuat keandalan sistem kelistrikan Jawa-Bali, PLN tengah membangun Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah I (UIP JBT I), Octavianus Duha mengatakan, fungsi dari pembangunan GITET yang direncanakan rampung pada Mei 2021 ini adalah sebagai jalur evakuasi daya 500 kV untuk pembangkit IPP baru di jalur utara pulau jawa untuk masuk ke sistem kelistrikan Jawa Bali.
“Proyek Strategis Nasional (PSN) ini telah mencapai progres 85%, selain akan meningkatkan keandalan pasokan listrik bagi industri dan masyarakat, juga dapat mencegah terjadinya pemadaman meluas pada sistem kelistrikan Jawa-Bali,” ucapnya.
Menurut Octavianus, nilai investasi dari pembangunan GITET ini berkisar Rp 385 miliar dan telah menyerap lebih dari 250 orang tenaga kerja lokal. Pada GITET 500 kV Indramayu ini juga dipasang salah satu peralatan penting yang mendukung keandalan jaringan 500 kV jalur Utara, yakni Shunt Reactor.
“Shunt Reactor merupakan komponen penting sebagai penstabil lonjakan tegangan pada jalur transmisi 500 kV yang memiliki panjang, yakni 600 kilometer-route (kmr), mulai dari Tanjung Jati – Batang – Mandirancan – Indramayu – Cibatu. GITET 500 kV Indramayu sendiri berada di tengah sistem kelistrikan Jawa Bali jalur utara, dimana aliran daya yang dimiliki besar sehingga harus dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang handal dan aman,” jelasnya.
Octavianus menyatakan bahwa teknologi yang digunakan dalam pembangunan GITET dan Shunt Reactor ini telah sesuai dengan standar konstruksi sistem 500 kV dan dalam pekerjaannya selalu mengutamakan prosedur Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3).
“Kami menggunakan beberapa peralatan sesuai standar konstruksi 500 kV seperti penggunaan man lift atau alat bantu bekerja di ketinggian, crane dan alat berat lainnya untuk membantu tenaga kerja memasang peralatan. Setiap pekerjaan juga dilengkapi dengan APD yang lengkap dan sesuai standar.” ujarnya.
Octavianus menambahkan, proses pembangunan kedua infrastruktur kelistrikan ini juga menghadapi sejumlah tantangan terutama dalam masa pandemi Covid-19, sehingga pembagian jadwal shift supervisi konstruksi kami terapkan.
“Secara konsisten menerapkan 3M di lingkungan kerja dan mengkombinasikan koordinasi secara langsung dengan media virtual sehingga kontak langsung dapat diminimalisir. Semoga pembangunan GITET dan Shunt Reactor GITET 500 kV PLTU Indramayu dapat diselesaikan tepat waktu dan mendukung sistem kelistrikan Jawa-Bali dan dapat memberi manfaat dan nilai tambah bagi masyarakat setempat,” tutupnya. (Parno)