KILASBANDUNGNEWS.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya menangani masalah banjir di Kota Bandung. Salah satunya dengan menormalisasi sungai-sungai.
Untuk itu, Pemkot Bandung berkolaborasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum serta Sektor 22 Citarum Harum untuk menormalisasi sungai, salah satunya Sungai Citepus.
Untuk itu juga, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana didampingi Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Ruswandi, Camat Sukajadi, TB. Agus Mulyadi dan Kepala BBWS Citarum, Anang Muchlis meninjau bantaran sungai Citepus di Jalan Sukamulya Kecamatan Sukajadi.
Kawasan tersebut cukup sempit untuk aliran sungai, karena terdapat bangunan yang berada di bantaran itu.
Beberapa bangunan sudah diterbitkan dan rata dengan tanah, tinggal melaksanakan normalisasi sebagai tindak lanjut.
“Kita meninjau di wilayah Sukamulya, karena membongkar beberapa bangunan yang ada di badan sungai. Alhamdulilah berjalan baik,” tuturnya di sela-sela peninjauan, Kamis (4/2/2021).
Setelah meninjau di kawasan Sukamulya, Yana melanjutkan peninjauan ke kawasan Karasak Kecamatan Astana Anyar.
Kawasan tersebut masih dilalui Sungai Citepus. Turut mendampingi Camat Astana Anyar, Syukur Sabar dan Dansektor 22 Citarum Harum, Kolonel Inf Eppy Gustiawan.
Tepat di belakang Rumah Makan Ampera Soekarno-Hatta, terdapat pengikisan tanah yang nantinya bisa menimbulkan runtuhnya bangunan.
Atas hal tersebut, Pemkot Bandung beserta jajaran kewilayahan berupaya menertibkan dan mengevakuasi.
“Di sini coba cari jalan akses masuk dulu dan melakukan normalisasi sungai Citepus ini,”katanya.
Ia berharap, normalisasi sungai mampu memberikan aliran yang lancar dan tidak lagi terjadi banjir.
“Mudah-mudahan kita sama-sama normalisasi sepadan sungai,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BBWS Citarum, Anang Muchlis menyampaikan, banjir yang terjadi di Kota Bandung selain drainase, terdapat beberapa sungai yang mengalami penyempitan.
“Banjir yang terjadi di Bandung itu selain drainase ada beberapa sungai mengalami penyempitan. Itu sempit dan pendangkalan, harus dilakukan normalisasi,” jelasnya.
Menurutnya, penertiban bangunan bisa melancarkan aliran sungai. Ia pun akan menindaklanjutinya.
“Rencananya ada beberapa bangunan di pinggir sungai akan ditertibkan. Segera tindak lanjuti sehingga bisa mengurangi banjir yang ada di Citepus,” tutur Anang.
Sedangkan di kawasan Karasak, karena lokasi tersebut kecil dan sulit untuk memasukan alat berat sampai material, ia akan mencari jalan keluarnya. Sehingga normalisasi di tahun ini bisa berjalan.
“Di sini juga memang menuju akses tadi tidak ada. Untuk perbaikan, kesulitan untuk masuknya alat maupun matrial. Nanti tindak lanjuti,” ujarnya.
“Akan kami upayakan tahun ini dan tahun depan bisa lakukan penanganannya,” imbuh Anang. (rls)