KILASBANDUNGNEWS.COM – Sinergi Foundation terus mengembangkan diri sebagai lembaga yang concern di bidang wakaf produktif.
Setelah sukses dengan RM Ampera berbasis wakaf pada 2016, Sinergi Foundation kembali membangun bisnis kuliner berbasis wakaf, yang hasilnya dipakai untuk membantu masyarakat membutuhkan.
CEO Sinergi Foundation, Asep Irawan menyatakan, Sinergi Foundation ingin menggebrak stigma bahwa wakaf itu untuk masjid atau kuburan, namun saar ini dana wakaf pun bisa diproduktifkan melalui bisnis agar manfaatnya berlipat.
“Hingga saat ini sendiri, total margin laba seluruh unit bisnis wakaf Sinergi Foundation mencapai miliaran. Pada 2019 marginnya Rp.1,5 M, sementara pada 2020 mencapai Rp.1,8 M. Alhamdulillah terus meningkat meskipun 2020 lalu terkendala pandemi,” ucapnya.
Menurut Asep, ada dampak lebih luas yang dihasilkan dari wakaf produktif ini, dimana hasil keuntungan yang mengalir dari semua aset bisnis tersebut juga disalurkan untuk program sosial, antaranya membiayai operasional Rumah Bersalin Cuma-Cuma (Rumah persalinan gratis bagi ibu dhuafa), Kuttab Al-Fatih (sekolah Islam gratis untuk semua kalangan) serta program sosial lainnya.
“Dana yang terhimpun dari sinergi wakaf masyarakat ini juga memberdayakan UMKM dan menambah penyerapan tenaga kerja yang saat ini lebih dari 50 karyawan. Para karyawan di bisnis berbasis wakaf ini diberdayakan dan dihidupi dari dana wakaf produktif ini,” kata Asep, di Gedung Wakaf Pro, Senin (25/1/2021).
Asep mengatakan, pada 2019, bisnis yang dikembangkan adalah coffeeshop Kopi Haii dan kedai Cuankie & Batagor Serayu kemudiam pada 2020, bisnis merambah ke Surabi Enhaii yang ketiganya bertempat di Gedung Wakaf Pro, di Jalan Sidomukti No. 99 H Bandung.
“Keberadaan wakaf ini insya Allah menjadi kebaikan yang terus mengalir bagi masyarakat yang berwakaf. Karena dananya terus bergulir dan menjadi maslahat bagi sesama,” imbuhnya. (Parno)