KILASBANDUNGNEWS.COM – Di tengah pandemi Covid-19, Kota Bandung masih terus menorehkan prestasi. Kali ini Kota Bandung meraih dua gelar juara pada lomba Kesatuan Gerak PKK-Bangga Kencana-Kesehatan dan Posyandu tahun 2020 tingkat Jawa Barat.
Pertama, Kota Bandung meraih gelar juara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Kedua, Kota Bandung juara Posyandu yang diwakili oleh Posyandu Merpati RW 03 Kelurahan Husein Sastranegara Kecamatan Cicendo.
Kedua gelar juara tersebut diperoleh untuk kategori kota. Masih di lokasi yang sama, Kota Bandung juga menempati peringkat kedua untuk kategori Kesatuan Gerak PKK-Bangga Kencana-Kesehatan serta runner up kategori Lingkungan Bersih dan Sehat.
Hal itu sesuai dengan surat nomor 170/Pokha IV/PKK.Prov/XI/2020 yang ditandatangani oleh Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat, Atalia Prarattya. Pada surat tersebut, Atalia juga mengucapkan selamat kepada seluruh tim Penggerak PKK di tingkat kecamatan, kelurahan hingga kader yang telah membuahkan hasil prestasi.
Ketua TP PKK Kota Bandung, Siti Muntamah turut bangga dan menghaturkan apresiasi kepada para kader PKK, khususnya di Kelurahan Husein Sastranegara, Kecamatan Cicendo. Dia menegaskan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja kolektif semua pihak yang mendukung inovasi PKK di Kota Bandung.
“Itu adalah ikhtiar yang dilakukan oleh semua pihak. Secara berjenjang PKK harus punya kesolidan, pandangan, cara kerja yang runut mendapat support di kewilayahan untuk bisa berekspresi. Kami di tingkat kota melakukan pembinaan dan pendampingan apa saja yang harus dilakukan, dikuatkan dan menjadi sasaran,” ucap perempuan yang akrab disapa Umi Oded ini, Selasa (1/12/ 2020).
Umi menegaskan bahwa beragam inovasi yang diganjar penghargaan ini bukanlah semata dilakukan karena hanya untuk penilaian perlombaan saja. Namun, justru sudah berjalan dilaksanakan di Kelurahan Husein, yang mengingat kondisi kemasyarakatan di daerah tersebut memerlukan intervensi secara terintegrasi di satu lokus.
Untuk itu, Umi berharap apa yang sudah diterapkan di Kelurahan Husein ini bias direplikasi ke seluruh posyandu di Kota Bandung. Tentusaja disesuaikan dengan kemampuan para kader, dukungan stakeholder dan masyarakat, serta kebermanfaatan yang dirasakan oleh masyarakat.
“Pak Wali (Oded M. Danial) visinya mewujudkan masyarakat yang unggul, dan itu tentu hareus ada peningkatan SDM dan kita ketahui pembangunan keluarga menjadi penting. Saya melihat di Kota Bandung itu sangat bagus di dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga, berencana, menjadi teladan dan yang memiliki fungsi keluarga yang kuat,” jelasnya.
Umi melihat para kader posyandu di Kota Bandung memiliki semangat yang tinggi dalam menghadirkan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini sebagai bentuk tanggungjawab moral para kader untuk turut menyelamatkan generasi penerus bangsa melalui fondasi kesehatan dan keluarga.
“Kota Bandung ini kota padat memiliki banyak manusia sehingga perlu ditingkatkan literasi PHBS. Juara ini partisipasi masyarakat Kota Bandung, didampingi kader-kader dan aparat kewilayahan. Lingkungan Bersih Sehat ini juga berkat program Pak Wali melalui Kang Pisman dan di dalamnya ada Buruan Sae,” katanya.
Sedangkan Ketua Pos Pelayanan Keluarga Berencana Kesehatan Terpadu (Posyandu) Merpati RW 03, Ai Sumartini tidak menyangka Posyandu yang dikelola bersama kader-kadernya bisa terpilih menjadi juara.
Ia bersama kadernya melaksanakan tugas hanya sebagai pengabdian kepada masyarakat terlebih di masa pandemi ini banyak warga yang tak sedikit memerlukan bantuan.
Dari hasil yang diterimanya, indikator penilaian tertinggi yang diperoleh Posyandunya salah satunya adalah inovasi para kader-kader.
“Kebanyakan dari inovasi-inovasi. Ada Si Apload untuk pelaporan posyandu secara sistem, Si Centring merupakan untuk mencegah stunting bagi anak,” katanya.
“Selanjutnya ada bank sampah, polisi berdiri, pojok baca, dana sehat, serba pasti dan hidup bersih bersanitasi (hibernasi) yang sudah masuk ke inovasi,” ungkapnya.
Menurut Ai, keunggulan yang dimiliki oleh Posyandu Merpati RW03 dengan Posyandu lainnya yaitu karena sudah memenuhi kriteria penilaian yang telah diajukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Mungkin di tunjuk RW 03 itu karena sudah memenuhi kriteria yang ditentukan, termasuk tidak semua posyandu memiliki PAUD, hanya ada dua di kelurahan husein ini,” imbuhnya.
Menurutnya, hasil ini tidak lepas dari sinegisitas, dukungan, peran serta masyarakat dan aparat kewilayahan dalam mendukung program Posyandu Merpati RW 03.
“Alhamdulillah semua membantu dan mendukung dengan adanya program pemerintah, dengan mengadakan kegiatan dan lomba-lomba, baik tokoh masyarakat, tokoh agama alhamdulillah mendukung,” tuturnya. (rls)