KILASBANDUNGNEWS.COM – Resolusi konflik merupakan bagian dari ketahanan mental yaitu kemampuan untuk mempertahankan stabilitas psikologis dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan.

Meskipun kemampuan resolusi konflik ini penting, namun sampai saat ini masih belum banyak mendapat perhatian, dimana dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak momen kehidupan yang sering kali mencetuskan konflik atau pilihan hidup yang sulit.

Masing masing pilihan menyebabkan konsekuensi yang mencetuskan stres. Konflik yang terjadi dapat bersifat umum, misalnya yang berhubungan dengan aktivitas harian atau bersifat berat, misalnya yang dapat merubah jalan hidup. Ekskalasi konflik yang tidak terputus dapat membuat kita jatuh dan jika tidak ada titik balik, kita akan berakhir di jurang yang sangat dalam.

Teddy Hidayat, dokter spesialis kedokteran jiwa konsultan di RS Melinda 2 Bandung mengatakan, dalam kondisi pandemi akibat Covid-19 banyak sekali konflik yang muncul dalam kehidupan masyarakat, antar kelompok, antar individu karena pengurangan sumberdaya atau sarana penghidupan yang pada gilirannya sering kali menyebabkan konflik.

“Walaupun konflik sendiri bersifat universal dan merupakan prinsip perjuangan untuk eksistensi dan bertahan hidup kemampuan menyelesaikan konflik perlu terus dipelajari untuk mengurangi risiko agresivitas dan perselisihan,” ucapnya.

Menurut Teddy, terdapat beberapa pola atau tujuan penelesaian konflik yaitu kompetisi, kolaborasi, kompromi, menghindar, akomodasi, dimana setiap penyelesaian masalah memiliki cara dan tujuan yang berbeda.

“Beberapa metode pelatihan yag diajarkan adalah metode lose-lose., win-lose, win-win. Metode ini disampaikan dengan cara interaktif seperti diskusi panel ,metode audio visual, materi kuliah selama 3 jam,” ujarnya.

Teddy menyatakan, untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menyelesaikan konflik, maka ESCAPE Series  yang merupakan kolaborasi Upelkes Jabar, Ruang Empati Ruang Tengah, Fakultas Kedokteran Unjani, ITB mengadakan pelatihan online dengan tema ”Conflict Situation in Daily Life and How to Resolve Them”

“Saya harap masyarakat dapat meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan konflik disaat sepeeti ini pandemi covid,” imbuhnya. (Parno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.