KILASBANDUNGNEWS.COM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat mencatat perekonomian Jawa Barat pada triwulan III 2020 tumbuh sebesar 3,37 persen (qtq) atau membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat -4,95% (qtq).
Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat juga mencatat kontraksi sebesar -4,08% (yoy), membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencatat kontraksi -5,98% (yoy).
Menurut Direktur KPw BI Jawa Barat, Pribadi Santoso, perbaikan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada triwulan III 2020 terjadi pada sebagian besar komponen pengeluaran (Sisi permintaan) maupun sektor ekonomi, sementara sektor ekonomi terindikasi mengalami pernulihan dengan kontraksi yang makinĀ mengecil, antara Iain sektor industri pengolahan, perdagangan, pertanian, transportasi, serta penyediaan akomodasi pasca implementasi AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) sejak awal Juli 2020.
“Hanya sektor konstruksi yang mengalami kontraksi semakin dalam karena terhambatnya pembangunan proyek infrastruktur akibat pandemi Covid-19,” kata Pribadi, Jumat (6/11/2020).
Pribadi mengatakan, sesuai perkiraan sebelumnya, kinerja perekonomian Jawa Barat perlahan pulih pada triwulan III 2020 seiring dengan mulai meningkatnya aktivitas perdagangan dengan negara-negara mitra dagang, sehingga permintaan ekspor mulai meningkat, khususnya untuk komoditas industri.
“Dari sisi domestik, implementasi AKB juga mendorong dibukanya kembali kegiatan usaha, baik formal maupun non formal, seperti ritel dan tempat wisata secara terbatas sehingga berdampak pada terserapnya kembali tenaga kerja sehingga daya beli masyarakat pulih secara bertahap,” ucapnya.
Pribadi berharap, membaiknya kondisi ekonomi Jawa Barat tersebut bisa terus berlanjut pada triwulan IV 2020 seiring dengan semakin meningkatnya permintaan global dan domestik menjelang akhir tahun.
“Berbagai perkembangan global maupun domestik perlu terus dicermati seiring dengan faktor ketidakpastian ekonomi dan politik global yang masih tinggi,” ujarnya. (Parno)