KILASBANDUNGNEWS.COM – Penyanyi campursari asal Solo, Dionisius Prasetyo atau yang terkenal dengan nama Didi Kempot meninggal dunia di Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/5/2020). Didi Kempot diketahui meninggal dunia pada usia 53 tahun pukul 07.30 WIB.
Hal ini disampaikan Lilik, kakak kandung Didi Kempot, dalam wawancara di KompasTV.
LIlik mengatakan, malam harinya, Didi Kempot sempat pergi ke rumah sakit.
“Tadi malam di Rumah Sakit Kasih Ibu di Solo,” kata Lilik dalam wawancara di KompasTV, seperti dikutip Kompas.com, Selasa.
Lilik mengatakan, kepergian Didi Kempot sangat mengejutkan. Menurutnya, Didi Kempot masih beraktivitas seperti biasa sebelumnya.
Didi Kempot kerap dijuluki para penggemarnya dengan nama Bapak Loro Ati Nasional, Bapak Patah Hati Indonesia, Lord Didi, dan yang terbaru disebut-sebut sebagai Godfather of Brokenheart.
Didi Kempot adalah anak dari pelawak terkenal, mendiang Ranto Edi Gude atau lebih dikenal dengan nama Mbah Ranto.
Ia juga adik dari salah satu pelawak senior Srimulat, mendiang Mamik Pondang.
Siapa sangka, di balik ketenarannya saat ini, pelantun lagu “Stasiun Balapan” yang dirilis pada 1999 itu dulunya adalah seorang pengamen.
Ia mengawali langkahnya di dunia musik sebagai musisi jalanan sejak 1984 hingga 1989.
Sejak saat itu, Didi telah menciptakan beberapa lagu hingga akhirnya ia bertekad untuk hijrah ke Jakarta dan berharap lagunya dilirik oleh produser.
Lagu-lagu karya Didi Kempot kebanyakan berkisah tentang kesedihan, cinta, dan patah hati. Hal ini membuat orang-orang yang mendengarkan lagunya juga ikut tersayat hatinya.
Pada 2019, lagu Didi yang berjudul “Pamer Bojo” dan telah dirilis sejak 2016 kembali melejit di dunia musik Tanah Air.
Penggemar musik campur sari Didi Kempot yang kerap disebut dengan Sobat Ambyar kini semakin menyebar.
Tidak hanya terdiri dari kalangan dewasa, tetapi kaum muda saat ini juga menjadi penggemar lagu-lagu dari pria kelahiran 31 Desember 1966 tersebut. (KOM)