Musim Penghujan, Warga Tasikmalaya Justru Alami Krisis Air

KILASBANDUNGNEWS.COM – Kendati mulai memasuki musim hujan, krisis air masih terjadi di sejumlah wilayah di Kota/Kabupaten Tasikmalaya.

Kondisi itu terlihat dari masih adanya penyaluran bantuan air bersih Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kepada masyarakat.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya Ucu Anwar mengungkapkan, institusinya masih melayani sejumlah permintaan distribusi air bersih dari warga walaupun musim hujan telah tiba.

Beberapa wilayah yang mengalami krisis air tersebut, yakni Kecamatan Tamansari, Cibeureum, Kawalu dan Purbaratu.

“Karena memang hujan yang (turun) beberapa hari ini belum sepenuhnya menyerap ke air permukaan,” kata Ucu seperti dilansir Pikiran Rakyat, Selasa (26/11/2019).

Dampaknya, tak semua sumber air warga langsung terisi air. Apalagi, musim kemarau yang melanda wilayah Tasikmalaya terbilang panjang.

Tak pelak, sebagian warga pun masih mengandalkan bantuan air Pemerintah Kota Tasikmalaya.

Nyaris saban hari, mobil-mobil tangki berisi air bersih menyambangi permukiman warga yang kekeringan. Petugas BPBD bekerja ekstra dan membagi waktu guna melayani kebutuhan air bersih serta mengantisipasi potensi bencana alam di musim hujan.

Beberapa petugas juga ‎bersiaga dengan memotong sejumlah pohon yang rawan tumbang serta membantu warga yang rumahnya rusak karena longsor.

Walaupun tugas yang terbagi dengan jumlah petugas terbatas, Ucu memastikan distribusi air tetap dilakukan guna membantu masyarakat. Warga yang membutuhkan air, lanjutnya, bisa menghubungi dan mengirimkan surat ke kantor kelurahan setempat.

Selain itu, warga bisa pula menghubungi dan mengirim pesan WhatsApp terkait permintaan tersebut ke call center BPBD dengan nomor 08112101113. Pada musim kemarau 2019 hingga kini, BPBD telah mendistribusikan air bersih sekira 6 juta liter.

Jumlah itu melebihi penyaluran air bersih pada musim kemarau 2018 yang hanya sekira 2 juta liter. Sementara pasokan air per hari di wilayah Kota Tasikmalaya selama kemarau 2019 mencapai kisaran 40-90 ribu liter.

Pesawahan Kawalu Kering

“PR” menelusuri kawasan Kawalu yang masih mengalami krisis air di musim hujan. Di sana tampak sejumlah lahan pesawahan masyarakat yang tetap kering dan retak-retak.

Guyuran hujan yang turun belakangan ini seakan tak berpengaruh terhadap ketersediaan air di pesawahan warga. Ujang, 46 tahun, warga Kelurahan Cilamajang, Kecamatan Kawalu membenarkan sebagian besar warga di tempat tinggalnya masih kesulitan mendapatkan air bersih.

Beberapa warga memenuhi kebutuhan air bersihnya dengan meminta kepada warga yang sumurnya masih berair.

Hal senada dikemukakan Warga Cilamajang lainnya, Oki, 42 tahun. Oki mengaku memenuhi kebutuhan air minum keluarganya dengan cara membeli air galon. Sedangkan untuk kebutuhan mandi dan memasak, ia meminta kepada tetangganya yang memiliki persediaan air.

Untuk urusan mencuci, ia memilih menumpang di rumah kakaknya di wilayah Saguling, Kawalu. Berbagai pakaian keluarganya dibawa sekaligus dicuci di sana. Ia mengatakan, hujan yang mulai kerap turun belum membawa dampak sumurnya kembali terisi air.

Kondisi serupa terjadi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya Wawan R Efendy mengatakan hujan di Kabupaten Tasikmalaya masih belum normal.

“Masih hujan ringan dan belum merata,” ucap Wawan. Tak heran beberapa desa masih meminta bantuan air ke BPBD Kabupaten Tasikmalaya. Keadaan tersebut terjadi di kawasan selatan dan tengah Kabupaten Tasikmalaya seperti di Kecamatan Cikalong, Cikatomas dan Sukaraja.***