KILASBANDUNGNEWS.COM – Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan terorisme di Indonesia mengalami peningkatan kualitas dan subjeknya. Hal itu menanggapi terduga pelaku teror bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan yang masih berusia 24 tahun.
Menurutnya, teroris di Indonesia tidak lagi hanya melibatkan orang tua, tapi anak muda dan perempuan.
“Teroris sekarang itu kualitasnya dan subjeknya bertambah. Dulu orang tua-tua, katakanlah dewasa,” ujar Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, seperti dikutip CNN Indonesia, Kamis (14/11/2019).
Selain anak muda, Mahfud menuturkan terorisme di Indonesia saat ini juga melibatkan perempuan dan anak kecil. Mahfud mencatat terdapat tiga peristiwa teror yang melibatkan perempuan, termasuk salah satunya juga melibatkan anak kecil.
Aksi teror pertama yang melibatkan perempuan, kata Mahfud, adalah peristiwa teror di Sidoarjo. Dalam kejadian itu, pelaku juga melibatkan anaknya.
Aksi teror kedua, yakni di Sibolga. Dalam kejadian itu, istri pelaku teror yang hendak ditangkap untuk diperiksa meledakkan diri di kediamannya.
Ketiga, ia berkata peristiwa teror penusukan mantan Menko Polhukam Wiranto yang juga melibatkan perempuan. Namun pada peristiwa bom bunuh diri di Ambon, terduga pelaku adalah anak muda.
“Lalu sekarang anak muda,” ujarnya.
Terkait hal itu, Mahfud meminta semua pihak waspada agar kejadian serupa tidak terulang.
Mahfud MD membantah aparat keamanan kebobolan dalam mendeteksi aksi teror bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan. Menurutnya, aksi teror memang tidak bisa dengan mudah diketahui.
“Tidak juga, memang selalu terjadi begitu. Masa setiap terjadi (teror) kebobolan,” ujar Mahfud.
Mahfud menuturkan aksi teror salah satunya dilakukan dengan cara militan. Dia berkata pelaku teror lari dan sembunyi ketika melakukan penyerangan.
“Memang kegiatan teroris itu begitu, main kick and run. Lari, sembunyi, nyerang,” ujarnya.
Lebih lanjut, mantan Ketua MK ini belum dapat memastikan jaringan yang berada di balik teror di Mapolrestabes Medan. Dia berkata aparat di lapangan yang nantinya akan mengumumkan hal itu.
Akan tetapi, Mahfud menegaskan kepolisian akan langsung melakukan penindakan untuk mengungkap jaringan tersebut. Dia berharap penindakan itu bisa mengungkap jaringan teroris yang saat ini masih ada di Indonesia.
“Dan itu selalu tidak sulit untuk melakukannya,” ujar Mahfud.
Bom bunuh diri yang terjadi pada pukul 08.45 pagi tadi di Medan diduga dilakukan oleh seorang yang mengenakan atribut ojek online. Akibat kejadian itu enam orang luka dan satu orang diduga pelaku meninggal dunia.
Saat ini kepolisian telah melakukan penggeledahan di rumah salah seorang warga Medan dan melakukan olah tempat kejadian perkara.***