KILASBANDUNGNEWS.COM – Humas Polda Jabar adakan nonton bareng film Hanya Manusia yang dibintangi Prisia Nasution, Lian Firman dan Yama Carlos. Seperti diketahui film tersebut merupakan film diinisiasi oleh Divisi Humas Mabes Polri.
Film berdurasi 1 jam 31 menit itu merupakan film yang bercerita mengenai kehidupan beberapa perwira reserse kepolisian. Para perwira tersebut bertugas di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak di Polres Metro Jakarta Utara.
Meski dengan anggaran yang dibilang tidak terlalu besar tetapi film tersebut cukup baik. Apalagi disisipi dengan humor-humor ringan khas polisi. Sedikit kejutan-kejutan ringan pun ada dalam film tersebut, sehingga akan banyak membuat penontonnya tertawa.
Film ini secara umum menceritakan tentang perdagangan manusia yang menyasar anak-anak di bawah umur. Diperlihatkan juga bagaimana korban-korban perdagangan manusia ini diperlakukan bahkan hampir seperti binatang.
Kabid Humas Polda Jabar, Komisaris Besar Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko memberikan pendapatnya. Menurut Truno acara nonton bareng ini adalah sebagai bentuk kepedulian Polri terhadap media. Apalagi media selama ini telah membantu Polri dalam mempublikasikan keberhasilan-keberhasilan Polri di lapangan.
“Ini juga sebagai bentuk silaturahmi Polda Jabar terhadap teman-teman media. Selain juga untuk kembali mengingatkan tugas Polri di lapangan yang terkadang berat, bahkan sering menyita waktu,” katanya di XXI Ciwalk, Jalan Cihampelas, Kota Bandung pada Kamis 7 November 2019.
Truno memaparkan keseharian Polri yang penuh dengan resiko diceritakan dalam film tersebut. Bahkan tidak jarang dari teman-teman Polri rela mengorbankan jiwa dan raganya bagi masyarakat. Khususnya di tempat mereka bertugas.
“Tugas Polri seperti diketahui adalah mengayomi dan melayani masyarakat. Tetapi tentunya tugas utamanya adalah memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat,” ucapnya.
Oleh karena itu Truno pun berharap dengan penayangan film tersebut, masyarakat bisa lebih paham tentang tugas dan fungsi Polri di lapangan. Terutama yang berkaitan dengan hak asasi manusia, khususnya pada kalangan perempuan dan anak.
“Meski Polri dipastikan akan terus melakukan tindakan terhadap kegiatan ilegal tersebut, tetapi masyarakat juga diminta pro aktif. Segera laporkan apabila ada indikasi-indikasi perdagangan manusia, meski banyak terjadi di perdesaan tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan pula terjadi di perkotaan,” ucapnya.***