Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Yana Mulyana bersama perwakilan PT HPP Energy Indonesia di Balai Kota Bandung, Kamis (15/8/2019).

Bandung – Kota Bandung bakal memiliki 10 stasiun penggantian baterai Battery Exchanger (Bex) untuk motor listrik. Sebanyak 10 stasiun itu merupakan bagian dari 30 stasiun yang bakal dibangun oleh pihak swasta.

Pihak swasta tersebut yaitu PT HPP Energy Indonesia yang menyediakan 270 motor listrik di Kota Bandung. Rencananya, 10 lokasi stasiun di antaranya, Jalan AH Nasution, Cikutra, BKR, Pajajaran, Tubagus Ismail, Gatot Subroto, dan Jalan Soekarno-Hatta. Ini akan beroperasi pada akhir tahun 2019.

Hal itu terungkap saat perwakilan PT HPP Energy Indonesia bertemu dengan Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di Balai Kota Bandung, Kamis (15/8/2019). Sebelumnya, kedua pihak juga pernah bertemu pada Februari lalu di tempat yang sama.

Atas rencana tersebut, Yana menyambut gembira. Yana menilai ada keseriusan dari pihak swasta untuk menggarap kendaraan listrik di Kota Bandung. Penggunaan motor listrik dapat mengurangi emisi di Kota Bandung.

“Progresnya berjalan. Nantinya akan ada 10 stasiun pengisian baterai dengan rencana 30 stasiun baterai,” kata Yana.

Menurutnya, Pemkot Bandung bisa memberikan rekomendasi soal lokasi stasiun pengantian baterai.

“Ada tahap kedua, dan ketiga. Kita meminta titik mana saja. Nanti juga akan direkomendasikan untuk tempat yang aman dan cocok untuk pengisian baterai,” kata Yana.

Sementara itu, Research Development Advisor, PT HPP Energy Indonesia, Hiromi Seto mengungkapkan, pihaknya akan mengujicobakan 270 motor listrik.

“Akan ada 270 motor yang diujicobakan. Kita akan bangun 30 stasiun (BEx), namun di tahap awal akan bangun dulu 10 lokasi,” ujarnya.

Seto mengungkapkan,  Kota Bandung dipilih sebagai kota percontohan karena smart city. Di samping itu, generasi mudanya mampu cukup memahami teknologi.

“Teknologi baru bisa diterima dengan baik. Di Indonesia percontohan hanya dua kota di Kota Bandung dan Denpasar. Untuk Kota Bandung itu B to C (Bussines to Costumer), berbeda dengan Denpasar itu B to B (Bussines to Bussines),” jelasnya.

Ia mengungkapkan, motor listrik ini produksi konsorsium Honda Motor, Panasonic Corporation, Pacific Consultant, dan PT. HPP Energy Indonesia itu mengusung gagasan kendaraan ramah lingkungan dengan konsep efisiensi energi.

Nantinya penggunaan motor tersebut oleh konsumen yaitu dengan sistem sewa.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.