Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat melakukan peninjauan penataan PKL Cicadas, Rabu (14/8/2019).

Bandung – Setelah penataan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bakal terus mendampingi para Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Cicadas. Pemkot Bandung akan membantu promosi kawasan tersebut agar dapat meningkatkan pengunjung.

“Tentu akan kita bantu promosikan kawasan ini. Karena ini bisa menjadi destinasi wisata baru Kota Bandung,” ujar Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di sela-sela peninjauan PKL Cicadas, Rabu (14/8/2019).

“Mungkin kita bisa juga gelar acara-acara di sini yang dapat mengundang pengunjung dan calon pembeli,” imbuhnya.

Menurutnya, penataan kawasan Cicadas juga merupakan upaya Pemkot Bandung untuk meningkatkan kesejahteraan PKL. Para PKL harus bisa naik kelas menjadi pengusaha. Oleh karenanya, selain promosi juga akan ada pelatihan bagi mereka.

“Kita kasih pelatihan juga biar naik kelas. jadi mereka tidak selamanya menjadi PKL,” kata Yana.

Kendati demikian, Yana mengingatkan para PKL untuk bisa menjaga kebersihan di kawasan yang telah tertata. pasalnya bakal ada “punishment” bagi para PKL yang tidak menjaga kebersihan. Salah satunya bahkan melarang PKL berjualan selama beberapa hari.

“Jadi nanti setiap kelompok harus menjaga kebersihan di sekitar lapaknya. Kalau ternyata ada sampah, mereka bisakita larang untuk berjualan selama 3-4 hari,” tegas Yana.

Oleh karenanya, Yana berharap, para PKL bersama dengan warga juga bisa menjaga kebersihan di kawasan Cicadas.

“Harus ada rasa memiliki. Mari kita jaga kebersihan,” ujarnya.

Takhanya itu, Yana juga menegaskan Pemkot Bandung bakal menindak parkir-parkir liar. Para pedagang dan calon pembeliharus memarkirkan kendaraannya di tempat-tempat yang telah disediakan.

“Kalau tidak, kita akan kempeskan atau diderek,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum PKL Cicadas, Suherman mengungkapkan, para PKL sagat antusias terkait dengan penataan. Pasalnya, para PKL memang telah menantikan penataan sejak lama.

“Rencana penataan sudah ada sejak lama. Tetapi baru sekarang terealisasi. Setelah kita bertemu Kang Yana (Yana Mulyana), berdialog, ada proses tawar menawar, akhirnya ada kesepakatan. PKL sangat senang,” akunya.

Suherman mengatakan, para PKL Cicadas pun memahami jika penataan ini hanya bersifat sementara. Karena para PKL juga memahami tentang aturan.

“Kita paham ini sementara sebelum ada relokasi. Relokasi memang membutuhkan waktu dan biaya. kami pun siap jika memang suatu saat nanti direlokasi,” ujar Suherman.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.