Flyover Antapani, Kota Bandung. (foto: web)

Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus menggenjot proses pembangunan sejumlah fly over atau jembatan layang. Saat ini, Pemkot Bandung mengakselerasi pembangunan jembatan layang Leuwipanjang-Kopo.

Kepala Bidang Perencanaan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Sandi Suhendar menyatakan, pembuatan jembatan layang ini menjadi salah satu upaya untuk menekan angka kemacetan. Terlebih, mengingat pertumbuhan kendaraan yang jumlahnya terus bertambah.

“Di Kota Bandung pembangunan jalan memang tidak menuntaskan kemacetann secara keseluruhan, karena harus terintegrasi dengan transportasi umum. Tapi ini menjadi upaya untuk mengatasi masalah kemacetan,” kata Sandi di Taman Sejarah, Jalan Aceh, Bandung, Kamis (25/7/2019).

Sedangkan Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Provinsi Jawa Barat, Indra Cahya Kusuma mengungkapkan, jembatan layang Leuwipanjang-Kopo yang paling memungkinkan untuk segera digarap pada 2020 mendatang. Sebab, hingga kini proses pembebasan lahannya udah mencapai 50 persen.

Indra menyatakan, untuk pengerjaan konstruksi bangunan jembatan layang ini sudah dianggarkan pada tahun 2020 nanti. Di luar anggaran pembebasan lahan, kebutuhan biaya pembangunan menelan biaya sebesar Rp360 miliar.

Perlu diketahui, dana pembangunan merupakan bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

“Untuk yang pembangunan fly over Kopo-Leuwipanjang, insyaallah bisa dikerjakan tahun depan. Sudah diusulkan program anggarannya untuk tahun depan dan mudah-mudahan bisa selesai 2021,” ucap Indra.

Menurut Indra, pembuatan jembatan layang Leuwipanjang-Kopo ini menggunakan desain box girder yang serupa diterapkan di jembatan layang Pasupati. Desain tersebut memiliki keunggulan tidak memakan banyak lahan ketika membuat persimpangan tidak sebidang.

“Konstruksi ‘bore pile’ untuk bangunan bawah dan bangunan atasnya menggunakan PC-U girder, tapi untuk yang di simpang-simpang kita mau coba mau gunakan desainnya box girder. Dengan penggunaan tipe konstruksi itu memang tidak akan banyak pembebasan lahan,” paparnya.

Indra menuturkan, dari arah barat, jembatan layang ini dibuat di sepanjang ruas Jalan Soekarno-Hatta naik mulai dari sebelum persimpangan Leuwipanjang-Cibaduyut dan akan kembali turun setelah persimpangan Kopo.

“Panjangnya 1,3 kilometer dan ada empat lajur untuk dua arah. Nanti fly over ini melewati dua simpang. Target pembangunannya sekitar 20 bulanan selesai,” tuturnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.