Bandung – Perkembangan ilmu dan teknologi berdampak terhadap meningkatnya jumlah masyarakat pengguna berbagai teknologi yang ada.
Berdasarkan data statistik, jumlah pengguna media sosial di Indonesia saat ini sekitar 150 juta orang, dan 16,4 juta di antaranya berada di Jawa Barat. Kota Bandung merupakan pengguna facebook terbesar se-Jawa Barat, selanjutnya ada kota Bekasi dan Bogor.
Untuk menularkan cara berkomunikasi yang lebih baik dan bisa menyuarakan nilai-nilai revolusi mental sesuai dengan arahan Presiden RI, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) mengambil inisiatif untuk mengajak para milenial yang berkecimpung di bidang sosial seperti dari Pramuka, Paskibraka, dan Komunitas lain mengadakan Gathering Positif Bermedia Sosial.
Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK, Nyoman Shuida mengatakan, tujuan dari acara ini adalah untuk mengimplementasikan secara langsung nilai nilai yang ada didalam program Gerakan Nasional Revolusi Mental dalam hal ini melalui penggunaan Media Sosial yang baik.
“Kami harapkan 120 perseta yang hari ini ikut bisa menjadi agen agen yang bias menularkan cara berkomunikasi yang lebih baik kepada yang lain, melalui konten-konten positif dengan menerapkan nilai-nilai yang ada di revolusi mental, yaitu integritas, etos kerja dan gotong royong,” kata Nyoman, di sela-sela “Gathering Positif Bermedia Sosial” di Hotel D’Pavilion Bandung, Rabu (24/4/2019).
Menurut Nyoman, untuk kegiatan ini pihaknya sudah melakukan di Surabaya dan Jakarta pada saat opening pemanfaatan MRT melalui edukasi seperti antri yang baik dan gerakan bersih-bersih.
“Di Surabaya, sama seperti Bandung terdapat contoh penanganan tempat kumuh di perkotaan. Jawa Barat daerah yang pontesial dimana pemerintah provinsi banyak memiliki inovasi pemanfaatan teknologi digital dalam peningkatan pelayanan masyarakat,” katanya.
Sejumlah materi disampaikan para pembicara dalam “Gathering Positif Bermedia Sosial” diantaranya tentang substansi Aksi Nyata Revolusi Mental dari Ahmad Rumadi, Perwakilan Gugus Tugas Nasional Revolusi Mental; materi tentang konten-konten positif yang dapat menjadi viral oleh Valdryno, perwakilan Facebook; serta praktik positif bermedia sosial dari Alfianto dari Saber Hoax Jabar dan Janur M. Bagus dari Kelompok Informasi Masyarakat (KIM).***
Rep: Suparno Hadisaputro