Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) menargetkan untuk meningkatkan nilai smart city dari 2,9 menjadi 4,2 dalam dua tahun. Indeks tersebut merupakan ukuran level smart city sebuah kota.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Ahyani Raksanagara mengungkapkan, saat ini Kota Bandung berada di level “baik” dengan nilai 2,9 dari skala 5,0. Nilai tersebut diperoleh dari self-assessment yang dilakukan tim internal berdasarkan pengukuran dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
Sementara itu, hasil pengukuran resmi dari Kementerian PANRB belum keluar seiring dengan baru diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Namun, Pemkot Bandung tetap berupaya untuk meningkatkan level smart city dengan berbagai cara.
“Karena Kota Bandung sudah mengimplementasikan smart city sejak 2014, maka komitmen kita terus meningkatkan level smart city tersebut,” ujar Ahyani di Balai Kota Bandung, Jumat (18/1/2019).
Ia mengakui masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Pasalnya, ada banyak indikator yang harus dipenuhi untuk mewujudkan misi tersebut.
“Ada 35 indikator dari Kementerian PANRB, misalnya apakah ada tim yang mengelola, apakah ada SOP, satu indikatornya pun ada beberapa pertanyaan yang harus kita jelaskan. Apakah ada pelayanan kepada masyarakat yang sudah menggunakan elektronik dan sebagainya,” jelasnya.
Kendati begitu, Ahyani tidak khawatir dengan target itu. Ia optimis bisa melampaui nilai 4,2 untuk mengubah level “baik” menjadi “sangat baik.” Sebab, ia mendapatkan dukungan penuh dari pimpinan daerah, mulai dari Wali Kota, Wakil Wali Kota, maupun Sekretaris Daerah (Sekda).
“Pak Sekda itu selaku ketua dari Tim Pengarah TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) Kota Bandung maka beliau mengarahkan strategi untuk peningkatan level tersebut, kemudian memberikan arahan juga kekurangan apa di kita yang harus diperbaiki,” imbuhnya.
Di sisi lain, lanjut Ahyani, Pemkot Bandung sudah punya cukup bekal untuk meningkatkan level smart city. Kota Bandung tidak berangkat dari nol. Hal itulah yang membuatnya optimis.
“Optimis karena potensi kita tidak dari nol, sudah ada, startnya dari 2,9. Kemudian ada dukungan dari stakeholder juga bagus, dari akademisi praktisi, komitmen pimpinan juga bagus,” katanya.
Mulai tahun ini, Ahyani akan melancarkan strategi untuk meningkatkan level smart city itu. Sebagaimana diarahkan oleh Plt. Sekda Kota Bandung Ema Sumarna, ada hal-hal yang paling penting untuk dilaksanakan.
“Ada komponen SDM karena itu mendasar, kemudian ada infrastruktur, ketiga ada teknologi yang harus dikembangkan secara otomatisasi karena mengontrol sekian ratus aplikasi sudah tidak bisa manual lagi,” tutur mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung itu.***