Bandung – Setiap tahun, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung selalu memberikan apresiasi kepada kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya kepada para camat dan lurah. Kali ini, Pemkot Bandung memberikan penghargaan kepada tiga camat dan tiga lurah terbaik tahun 2018.
Ketiga camat yang mendapatkan apresiasi yaitu Tubagus Agus Mulyadi (Camat Lengkong), Enjang Mulyana (Camat Batununggal), dan Pepen Effendi (Camat Mandalajati). Sedangkan lurah terbaik yaitu Farida Agustini (Lurah Sukamiskin), Aep Sahri (Lurah Sukagalih), dan Suherman (Lurah Sukabungah). Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wali Kota Bandung, Oded M. Danial di Hotel Papandayan, Jalan Gatot Subroto No. 83 Bandung, Kamis (27/12/2018).
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kamalia Purbani menuturkan, pemberian anugerah camat dan lurah terbaik ini berdasarkan pada berbagai kriteria. Di antaranya, laporan bulanan, laporan insidental, dan laporan tahunan para camat melalui aplikasi sip.bandung.go.id.
“Selain itu, Pemkot Bandung melalui Bagian Pemerintahan Umum menilai langsung lapangan selama 1 tahun yang merupakan bagian dari pembinaan oleh Bagian Pemerintahan Umum,” tutur Kamalia pada acara Optimalisasi dan Harmonisasi Pelaksanaan urusan Pemerintah Kota dan Kewilayahan dalam meningkatkan Pelayanan Masyarakat, sekaligus Penyerahan Hasil Evaluasi Kinerja Camat dan Lurah Tahun 2018.
Menurut Kamalia, penilaian kineja ini penting sebagai salah satu instrumen perencanaan pembangunan. Inovasi bagian Pemerintahan Umum ini menjadi salah satu masukan dan tolok ukur efektivitas program di lapangan.
“Hal yang lebih penting, kinerja camat dan lurah tidak hanya diukur dari sudut pandang pemerintah tetapi juga persepsi dan partisipasi masyarakat dalam program pemerintah. Selain itu, koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, instansi vertikal, komunitas, serta elemen masyarakat juga menjadi perhatian,” ujar mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappelitbang) ini.
Pada pertemuan yang dihadiri oleh 151 lurah dan 30 camat se-Kota Bandung itu, Kamalia juga meminta kepada para aparatur kewilayahan untuk lebih meningkatkan pelaksanaan program dan janji Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung periode ini. Pasalnya, 15 dari 26 janji Wali Kota dan Wakil Walikota Bandung berurusan langsung dengan kewilayahan.
Sebanyak 15 Janji Wali Kota Bandung itu antara lain Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) Plus, pusat kreativitas pemuda per wilayah, youth space di setiap kelurahan, perpustakaan keliling per kecamatan, pusat pelayanan dan pemberdayaan perempuan perkelurahan, pusat pelayanan dan kreativitas anak perkelurahan, dan kampung wisata di setiap wilayah.
Selain itu, revitalisasi sarana olahraga perkecamatan, bank sampah perkecamatan, pusat pemberdayaan ekonomi dan kreativitas perkecamatan, peningkatan insentif RT dan RW, menciptakan satu Koperasi Juara setiap kelurahan, peningkatan insentif guru mengaji, satu koperasi masjid di setiap masjid jami’ kelurahan, dan gerakan menyemarakkan rumah ibadah.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Bandung, Oded M Danial berpesan tentang harmonisasi dan optimalisasi kinerja antara sesama ASN Pemkot Bandung maupun dengan instansi lain. Oded menekankan pentingnya keselarasan, komunikasi, dan koordinasi yang terus-menerus dalam melaksanakan setiap program pembangunan.
“Kalau aparatur kewilayahan bisa kompak dan harmonis, baik dengan jajaran kewilayahan, Forkompinda, hingga dengan masyarakat, saya optimis 57 bulan ke depan Kota Bandung akan semakin juara dengan bantuan bapak-ibu aparatur kewilayahan sekalian,” ucap Oded seperti dilansir Humas Pemkot Bandung.***