Kilas Bandung, Rabu (29/8/2018)

KilasBandung – Meski suhu politik nasional sudah memanas jelang Pilpres 2019, situasi kondusifitas Kota Bandung masih tetap terjaga. Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mengatakan, masyarakat Kota Bandung sudah semakin dewasa sehingga tidak mudah terpancing isu politik yang membuat suhu menjadi panas. Kondusifitas itu menurut Hikmat tidak lepas dari kerja bersama, mulai dari tingkat pemerintah kota hingga kelurahan termasuk jajaran Kepolisian dan TNI.

Isu politik yang mengarah kepada adu domba menjadi salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya kebangsaan saat ini. Ketua Umum Pemuda Peduli Bangsa Kota Bandung, dalam sebuah acara Dialog Kebangsaan, Iwan Karniwa menuturkan, isu-isu yang mengarah pada adu domba akan mempengaruhi proses dan kegiatan pemerintahan serta membuat keresahan masyarakat. Melihat kondisi tersebut, Iwan berharap para pemuda bisa menjadi bagian dalam mendukung pemerintahan agar bisa berjalan dengan baik.

Gerakan Pramuka harus menjadi wadah pendidikan karakter dari sebuah pendidikan nonformal. Pasalnya, bila sekolah formal memberikan pelajaran atau pengetahuan maka Pramuka tugasnya memberikan pendidikan karakter dan keterampilan di luar mata pelajaran agar menghasilkan manusia yang cerdas, kuat sekaligus berakhlak baik. Dalam peringatan hari Pramuka ke-57 tingkat Kota Bandung di Pendopo Kota Bandung, Wali Kota Bandung yang juga Kamabicab Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bandung, Ridwan Kamil berharap, Pramuka Kota Bandung menjadi Pramuka Juara, bukan hanya di Tingkat Jabar tetapi juga di tingkat nasional dan internasional.

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi maka para pengelola radio siaran diharapkan dapat memanfaat situasi tersebut. Koordinator Bidang Infrastruktur, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat, Syaifurohman menjelaskan, workshop yang digelar KPID Jabar dan PRSSNI Bandung bagi seluruh pengelola radio siaran anggota PRSSNI Bandung, dapat menumbuhkan semangat dan kreatifitas dari para pengelola radio siaran dalam menjawab tantangan tersebut.

Sebanyak 5 truk berisi bantuan logistik dikirimkan oleh Rumah Zakat bagi para korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang menelan korban jiwa ratusan orang. Dewan Pembina Rumah Zakat, Yayan Somantri mengatakan, bantuan yang disalurkan tersebut berupa kornet Program Super Kurban, beras, pakaian anak-anak, selimut, tikar, terpal, dan paket Siaga Pangan. Menurut Yayan, bantuan untuk korban gempa Lombok sudah dilakukan beberapa kali dengan nilai total mencapai Rp 3 miliar yang semuanya bersumber dari masyarakat, para donatur serta mitra Rumah Zakat.***