Bandung – Penjabat Gubernur Jawa Barat, Mochamad Iriawan membuka Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jawa Barat XII tahun 2018 di SOR Arcamanik Bandung, Senin (30/7/2018). Popda diikuti ribuan peserta dari seluruh kota dan kabupaten di Jawa Barat mengikuti sejumlah kompetisi olahraga antar pelajar tingkat provinsi tersebut.
Iriawan mengatakan Pekan Olahraga Pelajar merupakan puncak pembinaan para atlet usia dini, khususnya yang masih berstatus pelajar sebagai bibit-bibit atlet elit Jawa Barat di masa depan.
“Hampir sebagian besar elit-elit atlet senior Jabar yang saat ini sudah mampu meraih prestasi di berbagai kejuaraan tingkat nasional dan internasional, pernah mengikuti event Popda seperti ini di kala usia remajanya,” ucapnya usai membuka acara di SOR Arcamanik Bandung, Senin (30/7/2018).
Menurut Iriawan, para atlet pelajar yang meraih prestasi tertinggi di ajang Popda, berpeluang besar untuk memperkuat kontingen atlet pelajar Jawa Barat, pada event Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XV tahun 2019 di Papua.
“Pada ajang Popnas sebelumnya di tahun 2015 di Bandung, kontingen atlet pelajar Jabar meraih predikat Juara Umum untuk pertamakalinya dan prestasi tersebut dapat dipertahankan pada Popnas ke-15 tahun 2017 di Jawa Tengah,” katanya.
Iriawan menyatakan, prestasi yang sudah diukir sebelumnya dapat diteruskan oleh angkatan sekarang dengan mempertahankan gelar Juara Umum Popnas untuk yang ketigakalinya.
“Jika kakak-kakak kalian bisa, maka kalian pun harus bisa, asal kalian meraih prestasi tertinggi di Popda ini, kemudian terus berlatih dengan keras dan tekun tanpa kenal lelah guna menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 Tahun 2020 di Papua,” tuturnya.
Iriawan menegaskan, tujuan dari penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar seperti ini bukan hanya pencapaian prestasi olahraga semata tetapi terkandung juga maksud sebagai ajang pendidikan karakter, melatih disiplin, kerja keras, kerjasama tim dan sportivitas di kalangan pelajar, termasuk semangat persatuan dan kesatuan.
“Ajang pertandingan olahraga bukakanlah hanya sarana untuk berkompetisi semata, melainkan juga wahana untuk membangun semangat kebersamaan dan kekeluargaan di antara sesama peserta berjuang menjaga sportivitas, karena prestasi tanpa sportivitas adalah prestasi yang semu,” pungkasnya.***
Suparno Hadisaputro/ LPS PRSSNI Bandung