Bandung – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat inflasi di Jawa Barat bulan Mei 2018 sebesar 0,28 persen. Angka ini lebih tinggi dari laju inflasi nasional.
“Inflasi di Jabar sebesar 0,28 persen masih lebih tinggi dibanding laju inflasi nasional yang mencapai 0,21 persen,” ujar Kepala BPS Provinsi Jawa Barat, Dody Herlando , kepada wartawan di Kantor BPS Jabar, Senin (4/6/2018).
Menurut Dodi, berdasarkan hasil survei yang dilakukan selama bulan Mei 2018, Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan di Jawa Barat yang meliputi 7 kota, yaitu Bogor, Sukabumi, Bandung, Cirebon, Bekasi Depok dan Kota Tasikmalaya mengalami kenaikan indeks.
“Jika melihat dari IHK pada bulan April sebesar 130,74 dan Mei sebesar 131,10, maka terjadi kenaikan atau inflasi di Jawa Barat sebesar 0,28 persen,” jelas Dodi.
Menurut Dody, dari 7 kelompok pengeluaran seluruhnya mengalami inflasi yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,86 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,20 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen.
“Kelompok yang mengalami inflasi sandang 0,40 persen, kelompok kesehatan 0,33 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan keuangan 0,09 persen,” tuturnya.
Dody menambahkan, dari 7 kota menjadi pantauan IHK di Jabar selama bulan Mei 2018 seluruhnya mengalami inflasi antara 0,04 persen hingga 0,55 persen.
“Kota Bogor inflasi terendah hanya 0,04 persen dan Kota Bekasi tertinggi sebesar 0,55 persen,” katanya.***
Suparno Hadisaputro/ LPS PRSSNI Bandung