Imbal Hasil Dana Kelolaan Haji 2018 Ditargetkan Rp6,1 Triliun

Plt Kepala BPKH Anggito Abimanyu memberikan sambutan dalam Diseminasi Kajian Sustainabilliti Keuangan Haji, di Bandung, Minggu (20/5/2018).

Bandung – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menargetkan imbal hasil dari investasi dana haji tahun ini bisa mencapai Rp 6,1 triliun.

Plt Kepala BPKH, Anggito Abimanyu mengatakan, imbal hasil itu diperoleh dari sekitar 35 persen dana haji yang dikelola Kementerian Agama untuk sejumlah investasi syariah di tanah air yang mencapai Rp105 triliun.

“Saat ini dana haji kita sekitar 105 triliun rupiah, terdiri dari 102 triliun rupiah setoran awal dan nilai manfaat, dan 3,2 triliun dana abadi umat  yang merupakan surplus pengelolaan keuangan haji,” ujar Anggito dalam Forum Grup Discussion (FGD) mengenai Tantangan Pengelolaan Keuangan Haji, di Bandung, Minggu (20/5/2018).

Menurut Anggito, saat ini BPKH menginvestasikan dana kelolaan haji melalui perbankan dan surat berharga negara.

“Investasi 65 persen disimpan di bank syariah, dan 35 persen di surat-surat berharga syariah negara,” katanya.

Selain itu, menurut Anggito, tahun ini BPKH akan menyetorkan dana sebesar Rp6,1  triliun untuk dana operasional haji yang setiap tahunnya memerlukan anggaran sekitar Rp12 triliun.

Anggito menargetkan pada tahun 2020, dana imbal hasil investasi tersebut dapat menutupi seluruh biaya operasional haji. Dengan demikian maka biaya haji akan lebih murah di masa mendatang.

BPKH juga berencana menginvestasikan dana haji di Arab Saudi. Saat ini sudah ada lima proposal investasi yang akan dijajaki mulai tahun depan, seperti bidang transportasi haji, penginapan haji, katering dan lain-lain.

“Arab Saudi dipilih dana yang masuk dalam bentuk mata uang Arab Saudi atau riyal atau dolar sehingga akan mengurangi mismatch nilai tukar antara pendapatan dan biaya operasional. Ini yang selama ini menjadi masalah haji di Indonesia,” jelasnya.***

Suparno Hadisaputro/ LPS PRSSNI Bandung