CEO PayTren, Hari Prabowo.

Bandung – Kota Bandung akan segera memiliki masjid pertama berbasis digital, bernama Masjid Al Mansur. Masjid yang didirikan oleh PayTren tersebut berlokasi di apartemen The Suites Metro, Jln. Soekarno Hatta, Kota Bandung.

CEO PayTren, Hari Prabowo mengatakan, masjid dengan Smart Building ini memiliki keunggulan kemudahan kontrol dan akses dari arah manapun dan kapanpun, mulai dari pengaturan AC, pintu serta listrik yang dikendalikan melalui gadget.

“Di masjid ini kajian-kajian yang dipersembahkan dalam format digital, misalnya ceramah Ustad Yusuf Mansyur (UYM), pendataan jamaah yang datang berkunjung juga dilakukan secara digital,” ucapnya usai Soft Launching Masjid Al-Mansur, Jumat (11/5/2018).

Menurut Hari, pembangunan masjid Al-Mansur yang menghabiskan dana mencapai Rp 6 miliar ini berasal dari hasil sedekah Mitra PayTren dan sebagian keutungan yang disisihkan dari transaksi Mitra PayTren.

“Keuntungan portal belanja dan PPOB di PayTren sebagian disisihkan untuk sedekah, ada beberapa fitur sedekah seperti Sedekah Umum, Sedekah Harian, Sedekah Masjid Al-Mansur, Sedekah Produktif,’ tuturnya.

Hari menyatakan, selain untuk ibadah sholat, masjid ini juga akan digunakan untuk kegiatan perekonomian kerakyatan, mulai dari kegiatan pelatihan UMKM promosi di lantai 4.

“Kita ada 4 lantai dan setiap memiliki luas 400 meter persegi, pembangunannya baru 73 persen. Di masjid ini juga nanti ada tempat pemandian mayat, kegiatan penyembelihan hewan qurban serta taman. Mudah-mudahan rampung Juli ini,” tuturnya.

Hati berharap, kedepannya masjid serupa bisa dibangun di seluruh Indonesia dan di 5 benua di dunia dengan program pembangunan 1.000 masjid.

“Kita baru membangun 2 masjid dari total 10 masjid di tahun ini, kita juga bangun mushola dengan besaran yang bervariasi tergantung kebutuhan di lapangan,” kata Hari.***

Suparno Hadisaputro/ LPS PRSSNI Bandung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.