Bandung – Pemenuhan terhadap gizi seimbang terutama bagi anak-anak dan ibu hamil menjadi kunci agar generasi penerus bisa tumbuh dengan baik, sehat, dan cerdas. Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin menyatakan jika gizi anak dan ibu hamil di Kota Bandung baik, maka akan berkontribusi pada penyelesaian masalah gizi di Jawa Barat dan Indonesia.
“Menyelesaikan permasalahan Kota Bandung berarti menyelesaikan sekitar 5 persen masalah Jawa Barat dari sisi gizi. Menyelesaikan masalah Jawa Barat berarti menyelesaikan seperlima masalah Indonesia,” ujarnya usai membuka peringatan Hari Gizi Nasional tingkat Kota Bandung di GOR Pajajaran Kota Bandung, Rabu (18/4/2018).
Menurut Solihin, penting bagi Kota Bandung untuk berkontribusi positif dalam mengeliminasi fenomena gizi buruk di Indonesia. Kota Bandung harus menjadi contoh yang baik bagi kota-kota lain di Indonesia.
“Kota Bandung ini kota metropolitan, ibu kota Provinsi Jawa Barat, ibu kota dari negara-negara Asia dan Afrika. Kita harus menjadi penggerak di segala bidang salah satunya tentang kampanye gizi seimbang ini,” imbuhnya.
Solihin juga menyoroti betapa pentingnya 1000 hari pertama kehidupan anak yang harus didukung oleh orang-orang di sekitarnya. Dukungan harus diberikan kepada ibu hamil agar janinnya terlindungi.
“Selain memberikan gizi yang seimbang, kita juga harus melindungi mereka dari paparan asap rokok. Jangan sampai asap rokok mengganggu tumbuh kembang anak,” katanya melalui rilis dari Pemerintah Kota Bandung.
Solihin berpandangan bahwa anak yang tumbuh dengan gizi seimbang akan menjadi manusia sehat dan cerdas sehingga mampu membangun negara yang maju..
“Kelak mereka akan jadi pemimpin di negeri ini, maka berilah asupan gizi yang baik,” sambung pria dua anak itu.
Kota Bandung telah melaksanakan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mempromosikan gaya hidup sehat. Inovasi masyarakat seperti Ojek Makanan Balita (Omaba) juga terus dilancarkan demi menjaga jangan sampai ada anak yang kekurangan gizi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita menyatakan telah menugaskan 80 tenaga gizi yang disebar di 80 UPT Puskesmas di seluruh wilayah. Tenaga gizi itu bertugas untuk memastikan pemenuhan gizi masyarakat.
“Kalau ada yang hamil, mereka akan mengecek dan memastikan gizi ibu itu terpenuhi. Kalau ada tanda-tanda kekurangan gizi, tim akan memberikan masukan makanan tambahan apa saja yang harus dikonsumsi oleh si ibu,” jelas Rita.
Kendati kondisi gizi masyarakat Kota Bandung terbilang baik, namun Rita tetap terus mengenalkan kepada masyarakat tentang asupan gizi yang baik terutama bagi ibu hamil. Ia mengajak seluruh pihak untuk mengonsumsi makanan yang bernutrisi seimbang.
“Mencegah stunting itu dimulai dari ibu hamil. Ibu hamil itu harus mulai memperhatikan asupan gizi yang dia makan demi janin yang di kandungnya,” tuturnya.***