KILASBANDUNGNEWS.COM – Sebanyak 35 penari akan terlibat dalam drama tari garapan Sang Maestro Tari Sunda Indrawati Lukman yang rencananya digelar di De Majistic, Kota Bandung pada Sabtu (16/11/ 2024) mendatang.
Pertunjukan drama tari bertajuk “Jalan Sejarah Tari 80 Tahun Indrawati Lukman” ini akan menampilkan 8 jenis tarian yang dipadu dengan live musik gamelan yang merupakan persembahan dari penari dan murid di Studio Tari Indra (STI).
Indrawati mengaku bahwa pertunjukan drama tari ini merupakan keinginan dari para murid dan penari di STI, sekaligus memperingati hari jadi STI yang ke-56 tahun.
“Pertunjukan nanti akan dibawakan oleh para penari mulai dari tingkat TK, remaja, profesi hingga dosen,” kata Indrawati kepada wartawan di Kota Bandung, Jumat (8/11/2024).
Indrawati berharap pertunjukan tari ini bisa menarik perhatian masyarakat, khusunya generasi muda sehingga bisa melestarikan budaya seni tari Sunda.
“Keinginan saya karya tari ini bisa diteruskan ke generasi selanjutnya serta bisa menambah karya khanzah Sunda. Mudah-mudahan pertunjukan ini membuka mata, semoga seni tari Sunda bisa disukai generasi muda. Saya ingin Jawa Barat terkenal,” tutur Indrawati.
‘Mudah-mudahan pertunjukan ini membuka mata, semoga seni tari Sunda bisa disukai generasi muda. Saya ingin Jawa Barat terkenal,” imbuhnya.
Indrawati menyebut sejumlah bahwa sejumlah tokoh akan hadir menyaksikan acara drama tari ini, seperti Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin, Mantan Walikota Bandung Dada Rosada, para guru besar, dosen, komunitas tari hingga masyarakat umum.
“Saya berharap kehadiran mereka, kedepannya bisa mensuport serta didukung oleh pemerintah ditingkat Provinsi maupun kota. Karena selama ini kegiatan drama tari ini menggunakan dana pribadi serta dari donasi,” akunya.
Sementara itu, Guru Besar Sosiologi Seni ISBI Bandung Arthur S. Nalan, memberikan apresiasi kepada Indrawati yang telah menyanjung kesetiaan dan perjuangan dalam mempertahankan seni tari Sunda.
“Komitmen dan kesetiaan Indrawati menjadi kunci dalam sejarah panjang yang telah diukirnya hingga mendapatkan pengakuan nasional menjadi maestro tari Sunda,” katanya.
Menurut Arthur, komitmen tersebut tercermin saat Indrawati dengan dorongan di dalam hatinya membentuk dan mengelola sebuah lembaga pendidikan tari yang bernama STI.
“Saya tahu betul perjalananya. Kesetiaan itu ditujukan oleh Indrawati kepada STI. Bu Indra dan STI tidak bisa dipisahkan. Selama 56 tahun STI bukan perjuangan mudah bagi kelompok tari yang berdiri sendiri tanpa perhatian dari pemerintah,” paparnya.
“Saya mendukung perjuangan Indrawati yang selalu mengajak generasi muda untuk lebih terlibat dalam berkesenian, khususnya seni tari,” pungkas Arthur. (PARNO)