KILASBANDUNGNEWS.COM – Selama 5 hari (Minggu 11/8/2024- Kamis 15/8/2024) anggota DPRD Kota Bandung periode 2024-2029 mengikuti orientasi pembekalan pelatihan dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Jabar dan Kementerian Dalam Negeri.
Menurut Ketua DPRD Kota Bandung sementara Agus Andi Setyawan mengatakan kegiatan wajib diikuti seluruh anggota dewan ini merupakan kegiatan rutin setiap periodesasi per 5 tahun.
Pasalnya sebelum bekerja semua anggota DPRD harus memahami.
“Ya sekolah lagi, mengenai undang-undang, pemerintah, tugas pokok fungsi, aturan tata tertib, perencanaan, pengawasan, dan juga sistem pemerintahan seperti apa semuanya dipelajari. Selama lima hari ini dan perserta 100 persen hadir maka jadi pembekalan berharga bagi anggota DPRD 2024-2029. Dulu orientasi gabungan semua kota kabupaten namun sekarang dipercepat,” ucap Agus usai mengikuti sesi pertama pelatihan.
Kata Agus orientasi ini yakni menjadi pembekalan terlebih bagi anggota dewan yang baru masuk. Dan untuk,l yang lama sendiri ini ajang merefresh kembali ilmu.
“Ini betul-betul pembelajaran berarti ketika masa orientasi waktu dulu itu tataran terori sama tapi praktek nya beda nah itu jadi pembanding. Makanya ini penting bagi yang baru atau lama meskipun kurikulum tapi praktek berbeda. Contoh sistem pemerintahan itu kan kita presidensial, namun ketika terjadi di lapangan itu seperti bukan presidensial tergantung orangnya,” ujarnya.
Pada orientasi itu juga dibekali sistem pemerintahan, konsepsi dasar kenegaraan supaya apapun sistemnya orang tersebut punya integritas yang baik.
“Jadi seberapapun terori bagus harus sejalan dengan SDM, SDM dipengaruhi oleh sejauh mana dia berkepentingan. Makanya titik tekan kita di pelantikan harus mendahulukan kepentingan masyarakat dari pada kelompok dan pribadi,” tegasnya.
Materi digitalisasi pun diakui Agus ada disinggung. Pasalnya anggota dewan kedepan harus menyesuaikan perkembangan jaman seperti teknologi AI dan sebagainya.
“Itu tidak bisa inisiasi sendiri, ketika pengawalan pengawasan, monitoring dilapangan atau bahkan report itu ke teknis nanti sejauh mana faktor penunjang kinerja dewan ataupun knowledge. Apalagi dewan sekarang ada milenial, baby born, gen z, semua harus disingkrongkan,” tuturnya.
Sementara itu anggota DPRD masih terbilang muda dan baru berkecimpung di dunia politik, Muhammad Syahlevi Erwin Afandi mengaku adanya orientasi ini luar biasa bermanfaat.
“Karena kami memperoleh banyak wawasan kenegaraan dan kebangsaan. Ini baik untuk anggota yang baru maupun lama,” ujar Levi mengaku baru berusia 24 tahun itu.
Levi saapan akrabnya mengaku orientasi ini kedepan tidak dilakukan per lima tahun tapi tiap tahun, agar anggota DPRD lebih matang.
“Banyak hal baru saya ketahui, salah satunya bahwa undang-undang pasti berubah sesuai kebijakan diatasnya, struktur pemerintahan di Indonesia dan kebijakan yang ada di Indonesia juga begitu. Selama diskusi dengan senior disini semua baik dan merangkul. Pengalaman terbaru lainnya, biasanya orientasi di tenda sekarang di hotel. Saya berorganisasi di PMII dan Koperasi di kampus,” jelasnya. (EVY)