KILASBANDUNGNEWS.COM – Tahun 2021, penyaluran pembiayaan di Jawa Barat tumbuh sebesar 6,15 persen atau tertinggi kedua setelah Banten.

Hal tersebut dikemukakan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 2 Jawa Barat, Indarto Budiwitono, dalam acara media briefing “Perekonomian Jawa Barat 2021 dan Prospek 2022, Selasa (08/02/2022).

“Prosentase ini melonjak tinggi dibandingkan tahun 2020 yang hanya bertumbuh 2,87. Pertumbuhan pembiayaan tersebut sejalan dengan kinerja perbankan yang tumbuh positif, baik dari sisi asset, DPK dan kredit,” ucap Indarto.

“Di sisi lain, tingkat NPL masih terjaga. Posisi NPL per Desember 2021 juga membaik menjadi 3,51% dibanding Desember 2020 sebesar 3,90%,” tambahnya.

Indarto menambahkan, stabilitas sektor keuangan pada 2022 diperkirakan semakin baik didukung oleh kinerja perbankan, IKNB dan pasar modal yang semakin baik.

Sementara itu dari sisi fiskal, Kepala Kanwil DJPB Jawa Barat, Dedi Supandi, menyampaikan kinerja perekonomian Jawa Barat di 2021 didukung oleh kinerja fiskal yang juga membaik. Sejalan dengan momentum pemulihan ekonomi, pada 2022, keijakan fiskal akan diarahkan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural.

“Bank Indonesia secara nasional dan regional bersama OJK dan Kemenkeu melalui KSSK baik di pusat maupun daerah akan tetap memitigasi dan menjaga stabilitas makroekonomi di nasional dan regional, termasuk Jawa Barat terutama dalam menghadapi tantangan perkembangan global guna mendukung akselerasi pemulihan ekonomi,” tuturnya.

Menurut Dedi, peran perbankan sebagai salah satu sumber pembiayaan terus akan dijaga dan dioptimalkan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Dari sisi sistem pembayaran, perbaikan ekonomi juga didukung oleh efisiensi melalui kinerja sistem pembayaran seperti BI-FAST dan RTGS yang handal, serta kemajuan penerapan digitalisasi secara luas dan komprehensif di Jawa Barat.

“Tentunya potensi tersebut, tetap memerlukan pemenuhan beberapa prasyarat untuk tetap menjalankan aktivitas ekonomi dalam koridor dynamic balancing dan akselerasi vaksinasi sehingga target penyelesaian vaksinasi Jawa Barat pada 2022 dapat tercapai,” ucapnya. (Parno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.