KILASBANDUNGNEWS.COM – Sebanyak 117 pegawai yang terdiri dari ASN dan Non ASN di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dinyatakan positif covid-19 setelah dilakukan swab tes secara masif.
Koordinator Bidang Perencanaan Data, Kajian dan Analisis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ahyani Raksanaga mengatakan swab tes dilakukan sejak 27 Agustus kepada 3.000 pegawai Pemkot Bandung di 62 perangkat daerah yaitu 30 Kecamatan serta 32 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Ingin mencari dengan aktif supaya yang aktif diisolasi dan tidak menyebar, dari 39 perangkat daerah sebanyak 1.900 sudah swab tes, hasil pemeriksaan yang terkonfirmasi positif 117. Itu gak cuma ASN pegawai di lingkungan pemkot Bandung tetapi ada yang mobilitas bertemu orang banyak dan kontak dengan keluarga atau kerabat,” ungkap Ahyani, Selasa (8/9/2020).
Ke-117 itu oleh Dinkes dipilah apakah warga Kota Bandung atau bukan. Pasalnya akan ada penyelidikan epidemologi di rumahnya berkoordinasi dengan dinas setempat.
Karena protapnya yang positif harus isolasi mandiri kendati tanpa gejala dan kalau ada gejala harus dirumah sakit ditentukan Dinkes.
Ahyani pun membenarkan bahwa pelayanan disejumlah dinas dan kewilayahan ditutup sementara untuk dilakukan penyemprotan disinfektan sekitar 3-4 hari.
Tempat tersebut akan dibersihkan ditutupnya guna melakukan sterilisasi. Setelahnya nanti pelayanan diatur seusai perwal semisal mengurangi jumlah pegawai dan mengatur ventilasi serta mengatur jarak.
“Dinas melakukan penutupan sementara, kecamatan coblong, cicendo, dinsos dan disdik. Zona kota bandung masih oranye, penemuan kasus positif di lingkungan pemkot bandung merupakan wujud komitmen pemkot dan kemampuan pemeriksaan,” tuturnya.
“Saya kira ini upaya memperlambat penyebaran di masyarakat. Kita gak tahu mana yang positif dan yang gak bergejala. Yang paling utama semua masyarakat karena aktivitas bukan hanya kantor saja, baik di dalam rumah maupun diluar melaksanakan protokol kesehatan memakai masker, jaga jarak maka potensi penyebaran akan berkurang. Sangat memohon dukungan dari masyarakat termasuk para pelaku aktivitas,” paparnya.
Angka reproduksi penyebaraan covid-19 sendiri kata Ahyani, walaupun dibawah satu tetapi sangat dinamis naik turun tergantung temuan kasus positif. Tanggal 6 september diangka 0,93. sebelumnya 0,80 sekian artinya itu harus semua waspada meski kini AKB.
Dari 117 dinkes melakukan pelacakan riwayat perjalanan dan tresing kepada semua yang pernah kontak erat. Namun demikian meski ratusan ASN tetapi belum ada klaster hanya transmisi lokal bukan pertemuan.
“Iya kebanyakan OTG, mereka pada ngantor, lebih 80 persen covid-19 tidak menunjukkan gejala. Yang ketemu 80 persen tanpa gejala dan tidak ditemukan berat jumlah di rumah sakit tidak lebih dari 30 persen,” ungkapnya.
Kategori kontak erat sendiri masih kata Ahyani, pihaknya memegang pedoman yang dikeluarkan Kemenkes, yakni penyebaran lewat udara dan droplet, masuk lewat hidung, mata dan mulut. Selain itu ada kontak erat tatap muka berdekatan dengan kasus positif raidus satu meter waktu kebih dari 15 menit tanpa pengamanan.
“Sentuhan langsung dari yang positif, karena yang positif bersin dan kita gak cuci tangan,” tutupnya. (EVY)