Seniman dan Sastrawan Warnai Kehidupan Kota Bandung

Bandung – Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mendorong para seniman dan sastrawan untuk terus berkarya. Pasalnya, karya para seniman dan sastrawan memberikan warna tersendiri bagi kehidupan di Kota Bandung.

“Lebih banyak lagi karya yang dibuat oleh kawan-kawan, insya Allah karyanya bisa menjadi manfaat untuk kita semua,” ujar Yana pada acara ulang tahun ke-4 Haikuku Indonesia di Eco Bambu Cipaku, Minggu (12/11/2018).

Pada kesempatan yang sama, Yana juga meresmikan Galeri Haikuku di Eco Park Bambu Cipaku. Dalam galeri tersebut berjejer lukisan sekaligus puisi atau Haiga (Grafis Haiku) “Mengingat WS Rendra” dan lukisan karya Suherman Pahe.

Selain itu, juga peluncuran 4 buku Haiku produksi Pustaka Haikuku yang berjudul ‘Hati Rembulan’ karya Bucky Wikagoe, ‘Pohon Rasa’ karya Kenny Dewi Kaniasari (Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung), ‘Jalan Sunyi’ karya Noe Firman (Pemred Pikiran Rakyat) dan ‘Hariring Peuting’ karya Memet Hamdan.

“Sastra tak terlepas dari kehidupan manusia. Dengan berkembangnya zaman dan teknologi, sastra tetap menjadi salah satu khas dalam bahasa. Bahasa merupakan bagian dari ciri khas bangsa,” kata Yana.

Sementara itu, Ketua Panitia HUT ke-4 Haikuku Indonesia, Dian Kencana berharap, masyarakat bisa menerima emat buah buku yang diluncurkan.

“Mudah-mudahan peluncuran buku ini diterima oleh masyarakat, khususnya bagi warga Bandung,” katanya.

Haikuku merupakan group yang mengembangkan kehidupan sastra di Indonesia, khususnya mengambil format Haiku. Haiku merupakan sastra asli Jepang. Namun Haikuku tetap berkarakteristik lokal dan mengangkat nilai kearifan budaya daerah di Indonesia.***