Varian Baru Covid-19 Banyak Menyerang Anak-Anak

KILASBANDUNGNEWS.COM – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman, mengingatkan warga untuk lebih waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal ini menyusul munculnya varian baru Covid-19 yang saat ini sudah mulai menyebar di wilayah Jawa Barat.

“Kami ingatkan warga untuk lebih waspada terhadap varian baru Covid-19 yang saat ini sudah mulai menyebar di wilayah Jawa Barat. Berdasarkan keterangan dari Pak Gubernur, varian baru Covid-19 ini sudah ditemukan di daerah karawang dan Depok,” kata Asep, Selasa (22/6/2021).

Berdasarkan informasi, tuturnya, varian baru Covid-19 ini banyak menyerang anak-anak. Hal ini berbeda dengan varian Covid-19 yang sebelumnya menyebar dimana jarang menyerang anak-anak akibat mobilitas anak-anak yang kurang dibanding orang dewasa.

Bahkan diungkapkannya, saat ini ditemukan banyak anak-anak yang terserang varian baru Covid-19 dan 50 persen justru terjadi pada anak balita. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan sehingga harus ada kewaspadaan pada orang tua yang memiliki anak-anak.

Sebelum ditemukan Varian Delta ini, tutur Asep, banyak varian-varian baru Covid-19 ditemukan di beberapa negara dan varian baru ini hadir karena adanya mutasi genetik dari Covid itu sendiri.

Varian baru virus Covid ini setiap waktu mengalami mutasi genetik dimana awalnya yang dikenal adalah varian yang berasal dari Wuhan, Tiongkok dan kemudian muncul varian B117 yang berasal dari varian Inggris.

“Nah itu sudah ditemukan di Indonesia, yakini di Sumatra, DKI, bahkan di Karawang juga ditemukan. Kemudian varian B1135 yaitu yang berasal dari varian Afrika Selatan juga ditemukan di Bali dan sekarang yang lebih dahsyat lagi adalah varian B1.617.2 atau istilahnya bahasa kita adalah varian Delta,” katanya.

Menurut Asep, varian Delta ini 60 persen lebih cepat menular dibandingkan varian-varian sebelumnya dan kasus Covid-19 di India bisa menjadi alert atau perhatian masyarakat untuk waspada dan selalu menerapkan protokol kesehatan.

Lebih lanjut ia mengatakan setiap orang harus belajar dari kasus yang terjadi di India dimana terdapat ratusan ribu warga yang terpapar tiap harinya dengan jumlah kematian bisa mencapai 5 ribu yang meninggal.

Ia menuturkan selain 60 persen lebih cepat menularkan, varian baru ini juga kemungkinan memiliki keparahan dan bisa menimbulkan kematian cukup tinggi.

Oleh karenanya Asep mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dan salah satu cara yang paling mujarab agar tidak terpapar Covid-19 ini adalah dengan melaksanakan vaksinasi.

“Secara umum hampir sama ya, kita harus harus menerapkan protokol kesehatan dengan baik seperti menghindari kerumunan, cuci tangan, pakai masker, kurangi mobilitas, dan jaga jarak dan itu sudah menjadi intervensi secara umum di masyarakat. Namun ada satu intervensi yang sangat amat mujarab dan dianggap sangat bagus untuk mencegah virus ini yaitu dengan melaksanakan vaksinasi,” ucap Asep.

Maka dari itu, Asep kembali mengajak masyarakat untuk menyukseskan program vaksinasi massal khususnya vaksinasi kepada Lansia karena di Kabupaten Garut lebih dari 70 persen angka kematian terjadi pada Lansia.

Wajar kalau Lansia menjadi salah satu prioritas dalam program vaksinasi di Garut mengingat tingkat kerentanannya yang sangat tinggi.

Asep pun meminta warga Garut yang anggota keluarga yang sudah Lansia agar segera mendaftarkannya untuk ikut vaksinasi. Menurutnya, ancaman varian baru bisa saja terdapat di Kabupaten Garut dengan gaya tularan yang begitu cepat dan kemungkinan menimbulkan kematian yang cukup tinggi dan paling banyak kasus kematian itu terjadi pada Lansia. (Sumber: www.pikiran-rakyat.com)