Bandung – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung terus berupaya menjangkau lokasi-lokasi potensial penyebaran virus HIV/AIDS. Sebagaimana diketahui, virus tersebut dapat menyebar melalui penggunaan narkoba suntik dan hubungan seks yang tidak sehat.
Sekretaris KPA Kota Bandung dr. Bagus Rahmat Prabowo mengatakan dewasa ini tantangan terbesar ada pada penyebaran aktivitas jual-beli seks secara online. KPA tidak memungkiri adanya fenomena tersebut. Ini menjadi tugas besar bagi KPA Kota Bandung.
“Aktivitas seks ada di seluruh Kota Bandung berisiko, kita tidak mensasar di satu spot saja. Apalagi sekarang dunia internet, kalau jual seks tidak harus fisik, online juga banyak. Justru yang online ini yang sulit kita jangkau dan edukasi. Jadi sulit dideteksi,” jelasnya usai pelantikan lima Kelompok Kerja (Pokja) KPA Kota Bandung di Auditorium Balai Kota Bandung, Rabu (14/11/2018).
Oleh karena itu, Pokja KPA hadir untuk mengatasi fenomena HIV/AIDS melalui berbagai strategi. Ada lima Pokja yang dilantik hari ini, yakni Pokja Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA), Pokja Remaja, Pokja Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan; Pokja Pengurangan Dampak Buruk NAPZA, dan Pokja Pencegahan HIV melalui Transmisi Seksual.
“Pokja ini karena terdiri dari berbagai ragam kelompok, komunitas, profesional,” imbuh Bagus seperti dilansir Humas Pemkot Bandung.
Penyebaran virus HIV/AIDS di Kota Bandung mendapat perhatian serius. Data Dinas Kesehatan Kota Bandung menunjukkan bahwa kasus HIV/AIDS di Kota Bandung terus meningkat setiap tahun. Hingga Desember 2017, tercatat ada 4.032 kasus, terdiri dari 2.171 kasus saat ditemukan HIV, dan 1.865 kasus AIDS.
Fakta ini cukup memprihatinkan mengingat Kota Bandung beresiko menjadi generalized epidemic. Penularan terjadi pada populasi masyarakat umum. Gejala tersebut terlihat dari tingginya peningkatan kasus HIV pada ibu rumah tangga, yakni rata-rata 40 kasus pertahun dengan mayoritas tertular dari pasangan. Hingga akhir tahun lalu, telah ditemukan 518 ibu rumah tangga dengan HIV positif.
Menanggapi fenomena tersebut, KPA Kota Bandung terus bergerak untuk menekan angka penularan virus tersebut. KPA menargetkan tujuan 3 Zero dapat tercapai di tahun 2030, yakni Zero New Infection, Zero AIDS Related Death, dan Zero Stigma.***