Tingkatkan Minat Baca Masyarakat Melalui Wisata Literasi

Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Kearsipan Dispusip Kota Bandung Neti Supriati. (Foto: Humas Pemkot Bandung)

Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berkomitmen kuat meningkatkan minat baca masyarakat. Hal tersebut sebagai solusi rendahnya peringkat baca Indonesia yang berada di posisi 60 dari 61 negara pada tahun 2016.

Setelah gencar dengan program Gerakan Maca Sauyunan (Gemas), kini Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kota Bandung menelurkan program baru untuk mengakselerasi program Gemas, yaitu Lembur Perpustakaan. Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Kearsipan Dispusip Kota Bandung Neti Supriati mengatakan, program ini diarahkan agar Lembur Perpustakaan menjadi wisata literasi bagi masyarakat.

Neti meyakini bahwa literasi tidak hanya tentang buku, namun juga kemampuan untuk mengakses dan mengomunikasikan informasi, serta keberaksaraan. Guna mencapai kemampuan tersebut, kampanye tentang literasi harus komprehensif secara terus menerus.

“Maka wisata literasi dalam hal ini Lembur Perpustakaan kita harapkan di sebuah wilayah, lembur atau RT, di situ ada kegiatan yang berbasis literasi,” ujar Neti dalam Bandung Menjawab di Taman Sejarah Balai Kota Bandung, Kamis (27/9/2018).

Neti menyebutkan contoh-contoh Lembur Perpustakaan yang sudah mulai tumbuh berkat kolaborasi masyarakat, yaitu Cibunut. Di sana, edukasi literasi dilakukan melalui berbagai cara, mulai dari mural hingga aktivasi kegiatan masyarakat.

“Di Cibunut, Semua kegiatan tidak lepas dari literasi. Ada gambar literasi mural, aktivitas, diskusi, itu adalah salah satu bentuk komunikasi literasi,” katanya.

Wilayah yang mulai berkembang antara lain Rancasari dan Cinambo. Wilayah lain bisa meniru dua wilayah tersebut. Pendidikan literasi di dua lokasi itu tengah tumbuh dengan cukup baik. Keduanya melaksanakan aktivasi literasi sesuai dengan karakteristik wilayahnya.

Dengan semakin banyaknya Lembur Perpustakaan yang menawarkan aktivitas bertema literasi, Neti berharap hal itu dapat mendongkrak kunjungan wisata ke tempat-tempat tersebut.

“Kami berharap wisata literasi tempat di mana semua orang bisa berkunjung ke sana mau melihat literasi olahraga, misalnya. Tentu bukunya akan kita siapkan. Segmennya akan disesuaikan dengan setiap wilayah,” tutur Neti.***