Tingkatkan Kepesertaan Asuransi Perlu Sosialisasi Melalui Ulama

Bandung – Tingkat literasi maupun inklusi masyarakat terhadap asuransi baik asuransi yang konvensional maupun syariah hingga saat ini masih relatif kecil di Indonesia, dimana tingkat literasi masyarakat secara nasional terhadap keuangan hanya 29,6 persen sedangkan di Jawa Barat 38,7 persen.

Dari jumlah tersebut literasi terhadap asuransi hanya 15,76 persen dan inklusi  67 persen secara nasional, sementara di Jawa Barat tingkat inklusi mencapai 68,31 persen dan literasinya 12,8 persen.

Karenanya menurut Muhammad Yusuf Helmi yang merupakan Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah, perlunya sosialisasi oleh semua pihak tidak hanya pemerintah maupun pihak asuransi, melalui media cetak, elektronik maupun tetapi juga harus melibatkan para ulama.

“Literasi mereka untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi musibah masih mengandalkan bantuan dari pihak lain oleh karena itu harus dimotivasi bagaimana mereka supaya mempersiapkan itu dimulai dari diri sendiri sehingga jika terjadi musibah akan lebih ringan dihadapi,” ucapnya.

Helmy menyatakan, dengan sosialisasi melibatkan para ulama, mereka bisa memberikan pemahaman kepada para jemaahnya baik saat pengajian maupun di khutbah-khutbah tentang asuransi yang saat ini juga ada asuransi syariah.

“Ketika dia memberikan pengajian, mengisi khutbah Jum’at, itu juga materi-materi harus menyangkut asuransi syariah,” ucap Helmy, dalam sebuah diskusi, di Hara Cafe, Jln. Sutami No.62, Bandung, Sabtu (23/2/2019).

Menurut Helmy, dengan adanya sosialisasi oleh para ulama kepada jamaahnya, maka masyarakat yang sebelumnya tidak terinformasikan akan termotivasi untuk menjadi peserta asuransi khususnya asuransi syariah.

“Dengan sosialisasi supaya masyarakat  yang tadinya tidak pernah terinformasi, akan terinformasi dan termotivasi untuk menjadi peserta, apalagi sekarang asuransi syariah sudah ada programnya,” ucap Helmy, yang juga Corporate Director of Business Services – KARIM Consulting Indonesia. ***


Rep: Suparno Hadisaputro