Sepenggal Kisah Nakes di Bandung Barat Hadapi Pasang Surut Pandemi Corona

KILASBANDUNGNEWS.COM – Hantaman pandemi COVID-19 sejak awal 2020 hingga pertengahan tahun 2021 ini belum juga menunjukkan tanda-tanda bakal segera berakhir.

Bahkan beberapa pekan lalu, gelombang kedua COVID-19 membuat semua pihak kalangkabut.

Bagaimana tidak, lonjakan pasien sampai membuat Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan COVID-19 termasuk di Kabupaten Bandung Barat (KBB), menyentuh 95 persen. Belum lagi krisis ketersedian pasokan oksigen sampai bertumbangannya tenaga kesehatan.

Kondisi itu dialami sendiri oleh Natalia Haryani, tenaga kesehatan di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan (RSCK) Padalarang, yang terjun langsung menangani COVID-19 sejak awal pandemi hingga setahun setengah lebih ini.

“Kalau mental, lebih ke jenuh karena kegiatannya. Misal pulang setelah dinas siang terus besoknya dinas pagi, kan jumping jadi pulang hanya untuk tidur, bangun pagi harus kerja lagi. Tapi ya harus dibawa happy karena memang itu rutinitas dan kewajiban,” paparnya.

Ia bersyukur lonjakan kasus COVID-19 yang sebelumnya terjadi mulai berangsur menurun secara signifikan. Namun begitu, ia berpesan agar tak terlena dengan kondisi tersebut.

“Untuk sekarang kondisinya sudah beda banget, kita bisa lebih santai. Tapi tetap harus memberikan pelayanan lebih ke pasien yang tersisa.

Sekarang ada 8 pasien COVID-19 yang masih dirawat. Pesan saya sebagai nakes, masyarakat jangan terlena dengan penurunan kasus ini. Manfaatkan momen vaksinasi, tetap jaga kesehatan dan prokes juga,” pungkas Natalia. (Sumber : news.detik.com)