Sejak Mei, Sabandung Telah Bagikan 300 Ribu Paket Nasi

Aktivitas warga di dapur umum Sabandung RW 02 Kelurahan Neglasari, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jumat (12/6/2020). (Foto: Humas Pemkot Bandung)

KILASBANDUNGNEWS.COM – Sejak digulirkan Mei lalu, Gerakan Sangu Bancakan Urang Bandung (Sabandung) telah membagikan sekitar 300.000 paket nasi. Hal ini menunjukan jiwa gotong royong warga Kota Bandung yang sangat kuat.

“Informasi dari Bagian Pemerintahan Umum, ternyata sudah lebih dari dari 300.000 paket makanan yang tersalurkan dalam program Sabandung,” ungkap Wali Kota Bandung, Oded M. Danial di sela-sela meninjau dapur umum Sabandung RW 02 Kelurahan Neglasari, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jumat (12/6/2020).

“Saya melihat swadaya masyarakat sangat luar biasa. Artinya gotong royong ini sedang bergerak di Kota Bandung. Termasuk di RW 02 ini,” imbuhnya.

Mang Oded, sapaan akrabnya menilai, hal itu juga menunjukan bahwa warga Kota Bandung cerdas dan cerdik. Warga Kota Bandung ternyata bisa mengambil hikmah dari munculnya pandemi Covid-19.

“Di satu sisi Covid-19 ini musibah, banyak saudara-saudara kita yang bahkan sampai meninggal dunia. Tetapi di sisi lain, alhamdulillah ada paradigma baru di masyarakat Kota Bandung untuk bergotong-royong,” ucapnya.

Mang Oded yang saat peninjauan didampingi Ketua TP PKK Kota Bandung, Siti Muntamah, berharap semangat gotong royong yang sudah ada di masyarakat tidak hanya karena Covid-19 saja, tapi tetap terus berlanjut meski Covid-19 sudah dicabut oleh Allah SWT.

Mang Oded pun mengapresiasi keberadaan lumbung di RW 02 untuk membantu warga terdampak Covid-19. Ia berharap, keberadaan lumbung tersebut tidak hanya saar pandemi Covid-19 saja, tetapi seterusnya difungsikan.

“Kalau Pak RW dan warga di sini melaksanakan, itu berarti sudah menjadi orang-orang yang cerdas dan pintar sehingga bisa mengambil hikmah dari kejadian pandemi ini,” lanjutnya.

Selain meninjau dapur umum Sabandung, Mang Oded juga menyampaikan bantuan kepada Maesaroh, salah satu warga yang rumahnya terkena dampak longsor TPU Cikutra beberapa waktu lalu. “Ibu Maesaroh mendapat bantuan Rp 15 juta dari Baznas untuk mengontrak rumah. Saya dapat informasi dari Pak RW ternyata rumahnya ada di pinggir bantaran sungai. Kalau tetap di situ berbahaya,” katanya.

“Setelah melobi bersama Pak RW, dia siap untuk mengontrak rumah dan minta bantuan penggantian untuk kontrak rumahnya. Mudah-mudahan ketika nanti pindah dari bantaran ini lebih aman,” tambahnya. (rls)