Satu Terowongan Aktif, BBWS Citarum Sebut Banjir Kini hanya Genangan yang Terperangkap

KILASBANDUNGNEWS.COM – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum mengaktifkan salah satu terowongan Nanjung, yang saat ini secara fisik sudah mencapai 98,8 persen.

Dampak difungsikannya salah satu terowongan tersebut, durasi genangan terpangkas cukup signifikan. Adapun jika banjir, itu hanya genangan yang terperangkap.

Selain membuka salah satu terowongan, BBWS pun menuntaskan genangan di beberapa wilayah selatan Kabupaten Bandung dengan mengirimkan pompa.

Untuk diketahui terowongan air ini memiliki dua pipa yang masing-masing berukuran panjang 230 meter dengan diameter 8 meter. Dengan begitu, terowongan ini mampu mengalirkan air dari Sungai Citarum hingga 700 m3/detik.

Kepala BBWS Citarum Bob Arthur Lombogia mengatakan, terowongan Najung secara fisiknya sudah selesai, tinggal pintunya mereka atur dengan elektrikal mekanikal. Pihaknya telah memfungsikan salah satu terowongan karena saat itu kondisi darurat Debit air begitu besar.

“Sudah difungsikan walau belum saatnya kita operasikan, tapi karena itu darurat, ya kita tetap buka satu pintu, kita buka secara manual. Alatnya masih disetting sekarang, sementara setting alat, supaya dia bisa buka secara otomatis,” kata Bob seperti dilansir Pikiran Rakyat, Jumat (20/12/2019).

Menurut dia, ketika Bandung selatan terkena banjir pada Selasa dan Rabu kemarin, pada malam harinya di Nanjung ada kenaikan air yang cenderung naik terus. Pihaknya berkoordinasi dengan pengelola kolam retensi Cieunteung untukmengecek kecenderungan muka air. Karena sudah naik, pada pukul 20.00, pada saat pukul 23.00 di Nanjung juga naik.

“Kita putuskan untuk kita buka satu pintu secara manual. Jadi waktu kita buka kita tunggu kita catat penurunan air ada di kolam retensi Cieunteung, karena disitu wakili Dayeuhkolot dan Baleendah. Waktu kita buka, tadinya elevasi naik terus, setelah itu mulai turun pas dibuka,” kata dia.

Berdasarkan pemantauan BBWS, usai mengoperasikan pintu pukul 23.00, genangan sudah surut di Cisangkuy pukul 04.00 pagi. Kurang lebih pengaruhnya 5 jam, ketinggian air berkurang sampai 90 cm, pada sore harinya sudah turun 1 meter lebih.

“Awalnya mdpl 660,2 m. Dia turun perlahan, sampai pada besoknya pagi cek, turun 90 cm, sampai jam 6 sore sudah 1 meter lebih. Lima jam surut dan turun lagi, makanya tidak ada banjir, cuma ada genangan yang terperangkap di cekungan-cekungan,” kata dia.

Untuk masalah itu, kata dia, air terjebak di cekungan karena elevasi lebih rendah dari elevasi air sungai. Pihaknya mengoperasikan pompa

“Jadi kalau di daerah cekungan itu air tidak bisa keluar. Permukiman itu ada di cekungan, jadi nanti dia surut betul sampai turun seperti biasa, baru keluar. Seperti Cekungan Andir, dan Dayeuhkolot. Itu harus dibantu dengan pompa kalau cekungan. Pada saat pagi kemarin saya kirim pompa, satu mobile pump kapasitas 300 liter per detik kita kirim ke daerah cekungan supaya bisa membuang air ke sungai,” kata dia.

Bob mengatakan, dampak tersebut baru dari satu terowongan. Dia optimistis jika dia pintu difungsikan sekaligua dampaknya akan lebih signifikan. Namun untuk hal itu termasuk untuk peresmiannya, BBWS Citarum harus berkoordinasi dengan pusat, kementerian PUPR.

Menurut Bob, Terowongan Nanjung merupakan titik terakhir aliran air dari Hulu Citarum menuju Saguling. Terowongan Nanjung menjadi kesatuan bersama 15 proyek lainnya yang saat ini kerjakan secara paralel dan bersamaan di wilayah Bandung Raya. Jika ke 16 proyek penanganan banjir DAS Citarum tersebut rampung setidaknya dapat mengurangi areal atau sampai genangan yang semula mencapai 3.500 hektare dikurangi 700 hektare menjadi 2.800 hektare.

Sementara itu, untuk progres proyek lainnya, seperti pekerjaan normalisasi anak-anak Sungai Citarum, seperti Cikijing, Cimande Cikeruh masih ongoing sampai tahun depan. Karena itu multiyears contract. Hal itu termasuk Cisangkuy floodway tahun depan karena ada pembebasan tanah.

Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, satu dari dua terowongan air Curug Jompong sudah difungsikan untuk mempercepat penurunan debit Citarumjika terjadi banjir seperti dua hari yang Ialu. Satu terowongan Iainnya belum difungsikan karena masih finishing pintu mekanisnya. “Insya Allah minggu depan beres,” kata dia dalam akun Instagramnya.***