Satgas Antimafia Bola Bakal Selidiki Laga Madura United vs Persib Bandung

KILASBANDUNGNEWS.COM – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola, Brigjen Pol Hendro Pandowo mengisyaratkan akan menyelidik kontroversi dalam laga Madura United lawan Persib Bandung.

Pertandingan pekan ke-22 Liga 1 2019 antara Madura United dan Persib Bandung diwarnai kontroversi.

Dalam laga yang digelar di Stadion Gelora Bangkalan, Sabtu (5/10/2019) tersebut, wasit Faulur Rosy yang memimpin jalannya pertandingan dinilai menguntungkan tuan rumah lewat keputusan yang diambilnya di atas lapangan.

Laga sendiri berakhir dengan kemenangan 2-1 Madura United atas Persib Bandung.

Tim tuan rumah berhasil membalik keunggulan lewat gol bunuh diri Nick Kuipers dan tendangan penalti Alberto Goncalves setelah tertinggal 0-1 di babak pertama.

Sepanjang pertandingan, banyak suporter Persib yang mempertanyakan kepemimpinan wasit asal Aceh tersebut.

Bobotoh merasa wasit terlalu mudah memberikan pelanggaran untuk Madura United.

Sedangkan ketika pemain Persib dilanggar oleh pemain Madura, wasit malah jarang meniup peluit tanda pelanggaran.

Kontroversial lain juga ditunjukkan oleh striker Maung Bandung, Kevin van Kippersluis.

Ketika laga memasuki menit ke-83, Kevin van Kippersluis membuat gestur menggerakkan jempol tangan kanannya dengan telunjuk.

Gestur tersebut ditunjukkan oleh Kevin sebagai reaksi atas keputusan asisten wasit yang menganggap Kevin terakhir menyentuh bola dan berbuah lemparan ke dalam bagi Madura United.

Usai pertandingan, Bobotoh langsung menyerbu Instagram Ketua Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola, Brigjen Pol Hendro Pandowo.

Dalam kolom komentar, mereka mengeluhkan keputusan wasit yang berat sebelah dan cenderung memihak Laskar Sape Kerrab.

Hendro Pandowo pun langsung merespons komentar Bobotoh. Hendro membalas dengan menuliskan bahwa dirinya sudah berkoordinasi langsung dengan Kasatgas Jawa Timur untuk melakukan penyelidikan.

“Terima kasih informasinya. Sudah saya sampaikan Kasatgas Wil Jawa Timur untuk melakukan penyelidikan, nuhun,” tulis Hendro Pandowo.