RSHS Siapkan Strategi Hadapi Kenaikan Jumlah Pasien COVID-19

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Hasan Sadikin Bandung. (Foto: Ist)

KILASBANDUNGNEWS.COM – Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyiapkan antisipasi kenaikan jumlah pasien COVID-19. Kesiapan dilakukan menyusul terus meningkatnya jumlah kasus dan angka kematian akibat virus corona di skala nasional dan daerah.

Direktur Utama RSHS Bandung Nina Susana Dewi mengatakan langkah awal rencana antisipasi adalah menambah ruang isolasi penyakit infeksi menular khusus di Ruang Kemuning. Saat ini kata Nina, ruang isolasi khusus Kemuning yang digunakan merawat pasien COVID-19 berjumlah lima ruangan.

“Itu berada di lantai satu Kemuning. Disitu ada lima ruang isolasi khusus kemudian ada 24 ruang untuk TB MDR (tuberkulosis multidrug resistant). Jadi keseluruhannya ada 29 ruang isolasi. Jadi skenario satu ini on progress, jadi kami sudah menggeser 12 pasien isolasi TB. Sehingga kami sudah mempunyai 17 ruangan isolasi. Yang 12 ruangan lagi masih terisi dengan pasien TB,” kata Nina.

Nina melanjutkan seluruh pasien penyakit paru itu akan dipindahkan perawatannya bekerja sama dengan rumah sakit lain dan Dinas Kesehatan. Nina menjelaskan strategi awal itu akan rampung dilakukan, apabila jumlah pasien COVID-19 ke RSHS sebanyak 30 orang.

Namun apabila ruangan isolasi yang sudah ditambah tersebut penuh, Nina menyebutkan akan menggunakan seluruh ruangan di enam lantai ruang rawat inap Kemuning. Total jumlah tempat tidur yang berada di seluruh Gedung Kemuning sebanyak 256 unit.

“Jadi seandainya pasien terus meningkat dan melebihi 30 orang, kami rencananya memang akan mengalihkan fungsi ruang rawat Kemuning itu untuk COVID-19 juga. Tapi tentu hal ini tidak semudah itu, jadi memang harus ada komitmen dari seluruh instansi, pihak, mulai dari pemerintahan pusat sampai yang dibawah, itu semua menanggulangi sama – sama,” ujar Nina.

Nina mengakui untuk memenuhi seluruh upaya penanggulangan COVID-19 oleh otoritasnya, memerlukan anggaran serta sarana dan prasarana. Tujuannya adalah memberikan pelayanan yang prima terhadap pasien, meski statusnya ditingkatan pandemi.

Sehingga standar mutu dan pelayanan di salah satu rumah sakit rujukan infeksi khusus Indonesia tetap terjaga. Agar keselamatan dan perlindungan bagi pegawai rumah sakit mendapatkan jaminan.

“Agar karyawan kami tidak tertular oleh kuman atau infeksi tersebut. Jadi semuanya aman, semuanya selamat. Karena kalau petugasnya tidak sehat, bagaimana kami bisa melayani ?,” sebut Nina.

RSHS Bandung juga tengah merencanakan akan menggunakan ruangan lain diluar Gedung Kemuning untuk dijadikan ruang isolasi pasien COVID-19. Itu akan dilakukan jika jumlah pasien yang datang mencapai 300 orang. Seluruh strategi itu masih dalam tahap pembahasan dengan berbagai pihak, terutama dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (SUP)