Ribuan Penonton Hadiri Napak Jagat Pasundan Spesial Puncak Milangkala ke-7 Pangandaran

KILASBANDUNGNEWS.COM – Sejumlah talen yang disuguhkan Napak Jagat Pasundan (NJP) spesial dalam puncak Milangkala ke-7 Kabupaten Pangandaran berhasil membuat peringatan ulang tahun semakin semarak.

Kemeriahan yang digelar di Lapangan Grand Pangandaran, tepat setelah Gerbang Utama Wisata Pangandaran, kontan membuat masyarakat dan wisatawan di Pangandaran antusias untuk menyaksikannya.

Acara ini dihadiri ribuan pengunjung baik itu warga maupun wisatawan.

Tarian spesial dari NJP dan seni budaya Lebon dari Lingkung Seni Jembar Mustika Pangandaran menjadi gelaran pembuka di NJP spesial tersebut. Antusias warga dan wisatawan pun semakin terpacu untuk lebih menikmati acara yang digelar hingga malam.

Selain dilanjutkan oleh aksi Mang Ohang yang melinting tembakau kretek dan main lisung bareng. Helatan juga menampilkan Celempung dan Kecapi Biola dari Padepokan Dangiang Mustika Sari, Angklung Benjang Batok dari Sanggar Angklung Mang Koko, Sanggar Agia dan Sanggar Putra Rengganis yang menampilkan tarian Ethnic kolaborasi, Sanggar Ligar Munggaran dengan penampilan Eog dan Gondang, Padepokan seni Jnggala manik yang mernampilkan Kecapi Rajah Tunggal, dan kendangers Pangandaran.

Lebih spesial lagi NJP ini di puncak helatanya menampilkan talent ternama seperti Ega Roboth Ethnic Percussion, Jimbot and Friend, Dodi Kiwari, Calung NJP yang berkolaborasi dengan Mang Saswi, Mang Ohang, dan Abiel Jatnika.

Acara ini dipandu oleh dua MC yakni Prima Ramadhan dan Revi Widi yang membuat acara semakin meriah.

Perwakilan Coklat Kita DSO Banjar, Giwa Rahman mengatakan NJP di Pangandaran ini merupakan NJP yang spesial. Karena rangkaian NJP 2019 sendiri sudah selesai dilaksanakan 3 titik yakni Kabupaten Bandung Barat, Subang, dan Garut, dengan rangkaian penggalian seni budaya dilaksanakan di 13 kabupaten kota.

“Di Pangandaran ini NJP yang ditampilkan spesial banget karena permintaan bupati dan masyarakat Pangandaran dan NJP sudah menjadi kebanggaan bupati dan masyarakatnya,” kata Giwa di sela acara NJP berlangsung.

Dijelaskan Giwa, kerja sama dengan Pemkab Pangandaran juga dengan masyarakatnya sudah terjalin sangat erat dan mesra. Pangandaran milangkala yang ke-7, NJP juga 2019 ini merupakan tahun ke-7, sedangkan Milangkala Pangandaran bekerja sama dengan Coklat Kita sudah 3 kali.

“Karena selain gelaran NJP, Coklat Kita juga kerja sama menggelar hajat laut di 16 titik. Dan ada even-even silaturahmi budaya. Tampak saat karnaval siang tadi dari 10 kecamatan yang ikut karnaval itu berhasil membuat masyarakat antusias. Semoga ini jadi tontonan yang luar biasa,” ucapnya seperti dilansir laman Tribun Jabar, Senin (4/11/2019).

Ditemui pada momen yang sama, perwakilan Coklat Kita RSO Bandung, Ariella S Davina menambahkan selain menjadi permintaan bupati dan masyarakat Pangandaran, spesialnya NJP ini karena menampilkan talent-talent baru seperti Mang Ohang dan Mang Saswi.

“Para talent mampu menampilkan kolaborasi dengan talent NJP lainnya,” katanya.

Perwakilan dari Enam Communication, Yoga mengatakan bahwa spesialnya NJP di Pangandaran ini karena ada tambah konten dan talent. Untuk seni budaya yang ditampilkan pun ada 9 sanggar/paguron yang semuanya dari Pangandaran dan selebihnya yang bobotnya mencapai 70 persen menampilkan talent-talent utama dari NJP.

“Talent utama NJP yang baru ini menampilkan kolaborasi baru dan membuat warna baru di NJP,” ujarnya.

Adapun satu di antara talent NJP sekaligus seniman ternama Ega Robot mengatakan suguhan NJP di Pangandaran ini menjadi spesial karena menjadi puncak Milangkala Pangandaran.

“Spesialnya lagi dalam tampilan kami suguhkan talent generasi baru setelah Doel Sumbang. Karena NJP ini biasanya menampilkan Doel Sumbang, kini kami tampilkan talent Sunda yang baru,” katanya.

Ditemui sehari sebelum NJP spesial di Pangandaran digelar, Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran, Asep Noordin HMM mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi kerja sama antara Pemkab Pangandaran dengan Coklat Kita yang menampilkan NJP spesial dalam rangka Milangkala ke-7 Kabupaten Pangandaran. Terlabih sudah beberapa kali NJP jadi pamuncak.

“Saya berharap Coklat Kita memperbanyak kegiatannya dan kerja samanya terus berlanjut,” katanya.

Adapun kemeriahan Milangkala Kabupaten Pangandaran ini dibuka pada siang hari dengan Karnaval (karnaval budaya, fashion dan kendaraan hias) yang di mulai pada pukul 13.00 wib sampai sore hari.

Karnaval ini tidak hanya diikuti oleh kecamatan dan kelurahan/desa dari Kabupaten Pangandaran saja, ada juga peserta lain dari kabupaten Kota lainnya di Jawa Barat seperti Purwakarta, Garut, Tasik, dan Kabupaten/Kota lainnya.

Pada sore hari kegiatan Napak Jagat Pasundan Pagelaran Milangkala Kabupaten Pangandaran ini setelah dibuka
dengan Tari Kreasi dari Ega Roboot Ethnic Percussion di floor area dan seni Lebon, pengunjung juga dimanjakan oleh kehadiran Booth-booth Budaya di NJP ini.

Selain Booth Budaya ada juga booth lain yaitu booth Keulinan Lembur. Di booth ini pengunjung dapat mencoba bermain beberapa keulinan jaman baheula yaitu Bedil Karet dan Bedil Jepret.

Di area NJP ini juga banyak yang dapat menjadi Objek foto bagi para pengunjung, karna pensuasanaan dan dekorasi yang di buat banyak yang bernuansa bambu. Dan ada satu bangunan yang banyak menjadi objek foto para pengunjung yaitu Leuit (bangunan lumbung padi).

Dikarenakan banyak orang yang tidak tahu saat ini bentuk dari Leuit (lumbung padi) itu seperti apa. Coklat kita mencoba memperkenalkan kembali kepada masyarakat Jawa Barat umumnya dan khususnya Pangandaran salah satu bentuk dari Leuit di ornamen Dekor Napak Jagat Pasundan.***