Ratusan Peserta Ikuti Pinasti 2019

Ketua Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia yang juga Ketua Panitia Pinasti 2019, Ketut Suartika.

Bandung – Kelainan tiroid tidak hanya ditangani secara mandiri oleh disiplin ilmu tertentu, tetapi pendekatan secara multidisiplin memberikan penanganan yang lebih efektif, efisien, dan mengutamakan patient safety.

Penanganan kelainan tiroid yang komprehensif mempertimbangkan seluruh faktor dari hulu hingga hilir, sehingga sinergi mulai dari deteksi dini sampai pengobatan lebih tertata dan terkoordinasi dengan baik.

Oleh karena itu, Kelompok Studi Tiroidologi Indonesia bersama Perkumpulan Endokrinologi Indonesia menyelenggarakan Pertemuan Ilmiah Nasional Tiroidologi Indonesia (Pinasti) mulai Jumat hingga Minggu (2-4/8) di hotel Asrilia Bandung.

Ketua Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia yang juga Ketua Panitia Pinasti 2019 Ketut Suartika menyatakan, temu ilmiah nasional yang dihadiri oleh sekitar 280 orang peserta ini untuk saling tukar informasi dan menambah ilmu pengetahuan para dokter di bidang tiroid.

“Profesi dibidang kedokteran tidak bisa terlepas dari pendidikan, pendidikan salah satunya diantaranya pertemuan ilmiah ini,” kata Ketut, di acara Pinasti 2019, Sabtu (3/8/2019).

Menurut Ketut, pertemuan ilmiah ini ditujukan untuk dokter-dokter baik dokter umum, dokter specialis, dokter specialis apapun yang berminat yang akan melayani pasien-pasien tiroid dan pertemuan ini dapat menambah pengetahuan bagi para dokter yang bekerja dimanapun di Indonesia.

Sementara itu Panitia Pinasti 2019, Erwin Affandi menambahkan, kegiatan ini untuk meningkatkan ilmu pengetahuan sesama dokter agar penanganan kelainan tiroid bisa dilaksanakan secara terpadu.

“Kegiatan ini dilaksanakan oleh dari berbagai disiplin ilmu mulai dari ahli bedah, ahli penyakit dalam dan dokter-dokter berbagai ahli bergabung untuk tatalaksana kelainan tiroid agar kelainan tiroid dapat dideteksi lebih baik lagi,” ucapnya.***


Rep: Suparno Hadisaputro