Bandung – Persediaan gas Elpiji untuk wilayah Kota Bandung aman hingga Hari Raya Idulfitri 1439 Hijirah mendatang. Kepastian ini diperoleh setelah Penjabat Sementara Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin meninjau persediaan gas elpiji di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE) Pertamina Terminal BBM Bandung Grup Ujungberung, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (7/6/2018).

“Alhamdullilah stok aman. Produksi bahkan melebihi biasanya. Bisa sampai setelah Idulfitri. Jadi persediaan bagi masyarakat aman,” kata Solihin usai peninjauan.

Kendati demikian, Solihin meminta masyarakat mampu di Kota Bandung untuk menggunakan tabung gas ukuran 12 kg. Hal itu karena gas 3 kg hanya untuk masyarakat tidak mampu.

“Saya mengimbau, bahkan melarang masyarakat ekonomi mampu untuk membeli elpiji 3 kg. Sudah jelas di situ ada label bahwa tabung 3 kg itu untuk masyarakat miskin. Karena, pemerintah sudah membagi-bagi berdasarkan kemampuannya,” tegas Solihin dalam rilis Pemerintah Kota Bandung.

Sales Executive LPG Rayon VIII Domestik Gas, Donny Brilianto mengungkapkan, ada kenaikan konsumsi masyarakat selama bulan Ramadan. Berdasarkan data, di luar Ramadan, konsumsi masyarakat Kota Bandung sebanyak 88.000-93.000 tabung per hari. Namun akan meningkat saat Ramadan dan menjelang hari raya Idulfitri.

“Di bulan Ramadan saat ini, dan menjelang lebaran permintaan pasokan gas elpiji 3 kg mengalami kenaikan. Kita tambah 22 persen jumlah produksi dari biasanya. Jadi kita pastikan persediaan aman terkendali,” tutur Donny.

Menurut Donny, dibandingkan tahun sebelumnya, pasti ada perubahan meski tidak signifikan. Perbedaannya karena tanggal libur tahun ini jauh lebih panjang, sehingga masyarakat lebih banyak menggunakan gas elpiji.

“Untuk setiap tahun pasti sama ada kenaikan. Namun, untuk tahun ini kami prediksi sedikit lebih banyak, karena liburnya juga tahun ini lebih banyak. Tahun kemarin 20 persen kalau tahun sekarang 22 persen dari produksi 88.000 tabung per hari,” jelas Donny.

Merespon keluhan masyarakat mengenai tabung gas 3 kg yang dinikmati masyarakat menengah ke atas. Donny memiliki solusi untuk masyarakat supaya berpindah ke tabung 5,5 kg ataupun 12 kg.

“Sejak Mei 2018, kita menyerukan kepada masyarakat untuk berpindah dari penggunaan gas 3 kg ke 5,5 kg ataupun 12 kg. Caranya dengan menukarkan 2 tabung gas 3 kg kosong dengan tabung gas 5,5 kg kosong tanpa biaya. Sehingga percepatan migrasi masyarakat akan lebih cepat,” imbuhnya.

Ditemui di tempat yang sama, Opik Taufik Ketua Hiswana migas DPC Bandung-Sumedang mengajak juga kepada masyarakat untuk membeli secara langsung gas elpiji kepada agen resmi sehingga harganya sesuai yaitu Rp16.600 atau sesuai ketentuan pemerintah.

“Sebagai agen resmi, kami mengajak kepada seluruh masyarakat untuk membeli gas elpiji ke agen atau pangkalan resmi. Karena harganya jauh lebih murah dibandingkan pengecer yang membebankan biaya distribusi kepada konsumen,” ajaknya.***