Penataan Kawasan Wisata Situ Bagendit Dimulai 1 November

KILASBANDUNGNEWS.COM – Revitalisasi atau penataan kawasan wisata Situ Bagendit di Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, resmi dimulai pada 1 November 2020.

Kepastian tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kontrak antara Pejabat Pembuat Komitmen Pengembangan Kawasan Permukiman Wilayah II Balai Prasana Permukiman Wilayah Jawa Barat (Jabar) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. selaku kontraktor pelaksana penataan kawasan Situ Bagendit.

Penandatanganan kontrak tersebut disaksikan langsung Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia (RI) Danis Hidayat Sumadilaga, dan Bupati Garut Rudy Gunawan dari tempat masing-masing, pada Senin (26/10/2020) kemarin.

Gubernur mengatakan, penataan kawasan wisata Situ Bagendit ditargetkan selesa pada 31 Desember 2021. Dengan begitu, wajah baru Situ Bagendit sebagai destinasi wisata kelas dunia bisa dinikmati untuk umum per 1 Januari 2022.

“Kami sangat mengapresiasi penataan yang dikerjakan oleh pemerintah pusat. Berkat komitmen semua sambil melawan pandemi Covid-19, pembangunan Situ Bagendit masih bisa dikerjakan,” kata Gubernur, di Gedung Pakuan, Senin (26/10/2020).

Adapun nilai kontrak pada penataan kawasan Situ Bagendit yakni sebesar Rp81.172.754.000 dengan lingkup pengerjaan antara lain, pembangunan pintu masuk dan area parkir, area plaza, dermaga wisata, amfiteater, pujasera, masjid, serta bangunan penunjang lainnya.

Total lahan yang dibutuhkan pada penataan tahap pertama seluas 3,5 hektare, pedestrian dengan panjang 6,7 kilometer dan pembangunan Pulau Nusa Kelapa seluas 2,3 hektare. Sedangkan jangka waktu yang ditetapkan dalam kontrak tersebut yaitu selama 435 hari atau kurang lebih 14 bulan dengan batas akhir pengerjaan pada 31 Desember 2021.

Meski begitu, Kang Emil berharap penataan kawasan wisata Situ Bagendit bisa selesai lebih cepat dari target.

Gubernur berharap, kontraktor PT Adhi Karya bisa pengerjaan bisa lebih cepat dari waktu normal selama 14 bulan,dengan pengerjaan bisa dibuat 2 shift (dalam sehari), sehingga diharapkan waktu 12 bulan bisa selesai karena pengerjaan lebih banyak pada landscape tidak banyak kerumitan engineering.

“Saya harap kontraktor melibatkan pengusaha lokal sebagai penyokong bahan material proyek selama memenuhi kualifikas, kalau bisa (dari) BUMD atau pengusaha Garut 100 persen. Kecuali setelah ditawarkan di level (supplier) lokal, ternyata tidak ada yang memenuhi syarat,” ucapnya.

Gubernur meminta kepada satuan kerja Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung untuk tetap memperhatikan volume air agar tidak mengering jika penataan kawasan wisata Situ Bagendit selesai dilakukan.

“Jadi dari sisi water engineering mohon diperhatikan juga. Saya mengusulkan agar objek wisata kebanggaan warga Garut itu bisa dipercantik menjadi wisata bertaraf internasional kepada Presiden RI Joko Widodo tahun lalu termasuk usulan desain hasil karyanya sendiri untuk penataan kawasan wisata Situ Bagendit,” imbuhnya.

Penataan ini diawali pada saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Garut, dimana Gubernur Jawa Barat menyampaikan usulan untuk penataan Situ Bagendit.

Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, penataan Situ Bagendit menjadi kebahagiaan bagi seluruh warga Garut.

“Tentunya bagi warga Garut ini merupakan kebahagiaan karena salah satu aset yang legendaris yaitu Situ Bagendit akan menjadi pariwisata unggulan berkelas dunia berkat komunikasi yang baik antara Gubernur Jabar dan Presiden RI Joko Widodo,” kata Rudy.

Untuk mendukung penataan tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Garut pun telah berkomitmen membebaskan lahan seluas 2,4 hektare dengan menggunakan anggaran perubahan tahun 2020.

“Di anggaran murni tahun 2021,  Pemkab Garut akan kembali membebaskan lahan seluas 5 hektare sesuai arahan Kementerian PUPR. Dana di anggaran perubahan tahun 2020 sudah ada dan di anggaran 2021 juga sudah ditandatangani KUA-PPAS dengan DPRD Garut,” ujarnya. (Parno)