KILASBANDUNGNEWS.COM – Israel dan Hamas telah menyepakati sebuah kesepakatan yang dapat menghentikan perang di Gaza dan membebaskan sandera Israel dan tahanan Palestina. Perang yang terjadi di Gaza sudah berlangsung 15 bulan, yang diawali serangan kelompok bersenjata Hamas ke wilayah Israel pada Oktober 2023.

Kabar mengenai kesepakatan gencatan senjata di Gaza menjadi hal yang disyukuri oleh semua pihak termasuk lembaga zakat dan kemanusiaan seperti Rumah Zakat.

Chief Program Officer Rumah Zakat, Murni Alit Baginda mengatakan bahwa dengan gencatan senjata ini pihaknya dapat kembali menyalurkan bantuan dengan lebih mudah dan lebih besar dari sebelumnya kepada masyarakat Gaza yang merupakan titipan dari para donatur dan mitra sesuai dengan kebutuhan.

“Kami sangat bersyukur adanya gencatan senjata yang akan dilakukan mulai Ahad (19/1/2025). Ini artinya kita bisa mulai melakukan program distribusi bantuan untuk tahap pemulihan selain juga melanjutkan bantuan dasar,” ucap Murni, Jum’at (17/1/2025).

Murni menyampaikan bahwa kerusakan yang terjadi di Gaza membutuhkan waktu hingga 15 -20 tahun untuk rekonstruksi Gaza. PBB memprediksi dibutuhkan dana hingga Rp643 triliun untuk proses Pembangunan Kembali Gaza. Pada masa gencatan senjata, Rumah Zakat memiliki program untuk mendukung proses pemulihan Gaza, antara lain pembangunan hunian sementara, fasilitas ibadah, Kesehatan, dan pendidikan sementara, serta bantuan ekonomi.

“Pastinya dibutuhkan dukungan dari semua pihak untuk terwujudnya program-program di masa gencatan senjata. Sehingga Rumah Zakat terus membuka peluang kolaborasi dengan semua untuk membantu pemulihan Gaza,” kata Murni.

“Kebutuhan dasar seperti makanan, air, obat-obatan, pakaian, dan logistik lainnya pun akan tetap disalurkan mengingat perekonomian di Gaza masih belum pulih. Masyarakat Gaza kehilangan hartanya di masa peperangan,” imbuhnya.

Di bulan Januari ini, Rumah Zakat akan mengirimkan relawan kemanusiaan untuk mengawal pendistribusian baik dari mesir atau yordan serta bekerjasama dengan NGO lokal di Gaza, sudah memiliki rencana untuk mendistribusikan 20.000 paket hot meal, 500 paket pakaian keluarga, 400 paket food basket, 50 truk air bersih, 400 paket sayur, 400 paket roti, 200 paket nutrisi untuk bayi, 200 paket hygiene kit, 10 unit container shelter, dan 2 unit masjid darurat.

“InsyaAllah untuk container shelter mulai dibangun pada pekan ketiga Januari. Sementara masjid darurat pada pekan keempat,” ujar Murni.

Chief Marketing Officer Rumah Zakat, Didi Sabir memaparkan bahwa di tahun 2025, Rumah Zakat akan meneruskan gerakan #LoveForPalestine sebagai upaya untuk mendukung kemerdekaan dan perdamaian tercipta di Palestina.

Ada empat ajakan yang disuarakan melalui gerakan #LoveForPalestine. Pertama adalah tetap berisik di media sosial dengan membagikan konten Palestina dengan menggunakan hashtag #LoveForPalestine dan #FreePalestine.

Kedua melakukan boikot produk yang mendukung aksi genosida. Ketiga ikut aksi damai sebagai dukungan menyuarakan kemerdekaan Palestina. Terakhir mengirimkan bantuan semampunya untuk membantu masyarakat Palestina mulai dari masa tanggap darurat hingga rekonstruksi nanti.

“Alhamdulillah hingga 16 Januari 2025, Rumah Zakat telah mendistribusi bantuan titipan donator dan mitra kepada 944.000 penerima manfaat di Gaza. Kami berkomitmen untuk terus hadir dalam proses recovery dan rekonstruksi kembali Gaza. Dukungan dari masyarakat dapat berupa dukungan dari Zakat, Infak, Sedekah atau dana kemanusiaan lainnya,” pungkas Didi. (PARNO)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.