Meski Pandemi, Jumlah Investor Pasar Modal dan Saham Jabar Terus Naik

KILASBANDUNGNEWS.COM – Pertumbuhan investor pasar modal di wilayah Jawa Barat di tahun 2021 terus mengalami pertumbuhan, meski pendemi Covid-19 masih terjadi.

Berdasarkan data per Agustus 2021, total investor pasar modal di Jawa Barat sudah mencapai 1.203.500 single investor identification (SID) dengan penambahan mencapai 64.016. Jabar berkontribusi cukup besar bagi pertumbuhan jumlah investor pasar modal secara nasional, mencapai 6.022.826 SID.

Hal tersebut dikemukakan Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Barat, Reza Sadat Shahmeini dalam diskusi Pasar Modal Jawa Barat secara virtual, jelang akhir pekan lalu.

“Pandemi Covid-19 tidak menghalangi pertumbuhan investor pasar modal di wilayah Jawa Barat di tahun 2021. Bahkan sudah melampaui target yang dicanangkan sebelumnya,” ucapnya.

“Target perkembangan investor di tahun 2021 yakni 379.378 SID sudah terlampaui di bulan Agustus 2021 yang mencapai 468313 atau 64 persen dibandung tahun 2020. Jauh melampaui target,” imbuhnya.

Menurut Reza, dari jumlah total investor pasar modal di Jawa Barat tersebut, sumbangan terbanyak dari investor saham yang mencapai 471.439 SID atau mengalami penambahan sebanyak 192.760 SID dibanding tahun 2020 lalu.

“Di bulan Agustus 2021 ini, investor saham di Jabar bertambah signifikan, hampir dua kali lipat dibanding tahun 2020 yang hanya mengalami penambahan 101.574 investor. Sumbangsih terbesar berasal dari generasi Z, usia 18-25 tahun, sebanyak 169.981 SID,” katanya.

Reza menambahkan, untuk kota/ kabupaten di Jawa Barat yang mengalami pertumbuhan terbesar terjadi di Kabupaten Bandung Barat yang mencapai 479 persen selama priode Maret-Agustus 2021, dari 1,389 SID menjadi 8,043 SID.

“Pertumbuhan setiap daerah cukup merata, namun KBB pertumbuhannya cukup besar hingga 8,043 SID,” ujarnya.

“Untuk nilai transaksi pasar modal di Jabar mengalami petumbuhan selama pandemi Covid-19 hingga Agustus 2021 mencapai Rp286,7 trilyun. Nilai ini sudah melampaui nilai transaksi yang dicapai pada 2020 sebesar Rp251,3 trilyun,” tutupnya. (Parno)